Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mendorong perbekel (kepala desa) dan masyarakat Desa Paksebali, Kabupaten Klungkung, Bali, agar terus berkreasi dan berinovasi untuk mengangkat potensi lokal yang dimiliki sehingga daerah setempat menjadi lebih maju.
"Saya sangat bangga karena Desa Paksebali ini sudah maju. Ini semua berkat peran masyarakat dan kemampuan 'leadership' dari pemimpinnya, apalagi desa ini bukan desa yang kecil dan merupakan salah satu penyangga Kabupaten Klungkung," kata Pastika di Denpasar, Sabtu.
Pastika menyampaikan masyarakat Desa Paksebali patut bersyukur karena memiliki daerah yang subur, orang-orangnya yang terampil dan kreatif, terlebih jika potensi yang dimiliki ini dapat dikelola lebih baik lagi.
Anggota Komite 2 DPD itu mencontohkan untuk wisata sungai di Desa Paksebali yang selama ini sudah menjadi salah satu tempat foto "pre wedding", misalnya dapat dibuatkan atraksi sendratari di atas sungai, seperti halnya di Tiongkok.
Baca juga: Mangku Pastika dorong masyarakat Bali optimalkan perikanan budidaya
"Jadikan juga desa menjadi benar-benar 'BALI' yakni Bersih, Aman, Lestari dan Indah. Otomatis kalau banyak orang yang datang, para perajin di sini pun akan lebih laris. Saya pun akan dengan senang hati ikut mempromosikan," ucap Pastika menanggapi hasil resesnya dengan Perbekel Paksebali itu.
Namun, mantan Kapolda Bali ini mengingatkan, jangan sampai dalam mengembangkan potensi desa lepas dari budaya karena itu yang kita banggakan dan lestarikan.
Dari sisi kerajinan, Paksebali yang selama ini sudah terkenal sebagai sentra pembuatan tedung (payung untuk ritual) dan juga sarana perlengkapan upacara lainnya disarankan agar mengikuti tren bisnis dan kebutuhan pasar, serta dapat menampilkan keunikan yang membedakan dengan produk daerah lain.
"Kalau produk bagus, tetapi promosi kurang dan tidak ngerti pasar ya akan numpuk barangnya alias nggak laku dan akhirnya bangkrut. Jadi aspek bisnisnya itu penting diperhatikan," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu.
Sementara itu, Perbekel (kepala desa) Desa Paksebali Putu Ariyadi mengatakan di tengah kondisi pandemi COVID-19, para perajin setempat memang terdampak, tetapi syukurnya masih bisa berjalan karena memang dibutuhkan masyarakat Bali dan juga luar Bali untuk kebutuhan ritual keagamaan.
Desa setempat, ujar Ariyadi, berkat inovasi pengelolaan Bumdes dan pengelolaan sampah juga kerap menjadi tempat kunjungan orang-orang luar Bali yang ingin menjadikan sebagai percontohan, bahkan beberapa kali diberi kesempatan berbicara di forum nasional.
"Kami juga mengembangkan desa wisata. Kami berharap melalui peran DPD, bisa dibantu ke pusat terkait dukungan infrastruktur, pelatihan, maupun promosi sehingga kunjungan bisa lebih meningkat," ucapnya.
Baca juga: Mangku Pastika: Gerakan Eco Enzyme buat lingkungan Bali lebih baik
Agung, perwakilan perajin dari Desa Paksebali berharap juga bisa difasilitasi agar produk-produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat setempat bisa dipromosikan dalam kegiatan bertaraf nasional.