Jembrana (ANTARA) - Dua kepala keluarga pra-sejahtera, I Kayan Sudiarta dan Gusti Agung Kade Darmawan, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika Komandan Kodim (Dandim) 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna menyerahkan masing-masing empat ekor bibit kambing (1 jantan dan 3 betina), lengkap dengan kandang permanen, Selasa (30/3).
Dandim Hasrifuddin menyebut pemberian bantuan kambing ini muncul secara spontan ketika ia melihat potensi Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, yang kaya akan sumber pakan ternak. Jadi, biaya bantuan bibit kambing ini di luar anggaran program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 Kodim 1617/Jembrana yang berlangsung dari 2-31 Maret 2021.
Sebenarnya, kata Hasrifuddin, sasaran fisik dari pelaksanaan TMMD tahun ini, meliputi jalan rabat beton sepanjang 1.372 meter, pembuatan senderan saluran air sepanjang 448 meter, serta pembuatan gorong-gorong sebanyak dua unit dengan panjang masing-masing enam meter. "Bantuan kambing ini tidak termasuk sasaran fisik," ujarnya.
Menurut dia, bantuan kambing ini adalah wujud kepedulian TNI kepada masyarakat di tengah sulitnya perekonomian akibat pandemi COVID-19, sehingga ketergantungan dari sektor pariwisata berkurang. Program ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan menggandeng Dinas Peternakan Kabupaten Jembrana.
Setelah kambing milik I Kayan Sudiarta dan Gusti Agung Kade Darmawan beranak-pinak, maka akan diserahkan ke warga lain. Demikian seterusnya hingga ke depan Desa Batuagung menjadi sentra peternakan kambing.
Cita-cita menjadikan Batuagung sebagai sentra peternakan kambing bukan hal mustahil jika melihat potensi desa tersebut, terutama di Banjar Sawe dan Palungbatu. Kedua banjar ini terletak di wilayah utara desa.
Kondisinya memang berbeda dari banjar-banjar (dusun) lain, karena banjar di bagian utara berbatasan langsung dengan hutan lindung sehingga letaknya tergolong di pedesaan. Bahkan, sebelum Satgas TMMD merampungkan jalan rabat beton, kedua banjar ini tidak terhubung satu sama lain. Padahal, potensi perkebunan di kedua banjar itu sangat melimpah.
Para petani tidak pernah merasakan untung lebih karena hasil panen mereka berupa buah kelapa, pisang, durian dan tanaman holtikultura lainnya, habis untuk biaya angkut ke mulut jalan raya sejauh dua kilometer.
Biasanya, para buruh mengangkut hasil panen menggunakan keranjang anyaman bambu. Akses perkebunan ini hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Itu pun medannya sangat licin.
Tetapi itu dulu. Sekarang, setelah kebun di dua banjar itu punya infrastruktur jalan beton, roda-roda armada milik saudagar dengan mudah menerobos perkebunan warga untuk membeli hasil panen.
Hal ini diakui Putu Gede Oka Priadnyana (37), salah satu warga Banjar Sawe. "Sekarang kami bisa merasakan keuntungan lebih dari hasil panen karena tidak perlu membayar ongkos angkut," tutur Oka Priadnyana, dalam kesempatan yang sama.
Dengan segala infrastruktur yang telah dibangun prajurit TNI bersama warga dan didukung Pemerintah Kabupaten Jembrana, menurut Oka Priadnyana, warga semakin semangat menggarap kebun mereka untuk meningkatkan produktivitas.
Ia optimis sektor perkebunan dan peternakan kambing akan berjalan selaras. Apalagi, prosesnya terus didampingi oleh instansi terkait secara berkelanjutan. "Terima kasih Bapak-bapak TNI dan pemerintah atas kepeduliannya terhadap masa depan kami," katanya.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 163/Wira Satya Kolonel Inf Ida Bagus Ketut Surya Wedana, mewakili Danrem Brigjen TNI Husein Sagaf, saat upacara penutupan TMMD ke-110 Kodim 1617/Jembarana di Gedung Kesenian Ir Soekarno, Jalan Sudirman, Dauh Waru, Negara, menjelaskan sasaran fisik pembangunan jalan rabat beton sepanjang 1. 372 meter.
Kemudian pembuatan senderan saluran air sepanjang 448 meter, pembuatan gorong-gorong sebanyak dua unit dengan panjang masing-masing 6 meter sudah rampung 100 persen.
Sasaran non-fisik juga telah berlangsung dengan lancar, dengan materi-materi menyangkut isu hukum, kesehatan dan bela negara yang bertujuan meningkatkan wawasan masyarakat setempat.
Danrem, kata Kasrem, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak sehingga target TMMD di Jembrana selesai sesuai target. Ia meminta seluruh warga agar menjaga dengan penuh tanggung jawab semua infrastuktur yang telah dikerjakan dengan susah payah.
"TMMD yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dengan melibatkan TNI, pemerintah daerah, instansi terkait dan juga masyarakat dimaksudkan untuk menggelorakan kembali semangat gotong-royong dan sebagai momentum untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam mempercepat akselerasi pembagunan di wilayah," ucapnya.
Danrem Wira Satya mengakui sasaran dan volume pengerjaan sasaran fisik TMMD kali ini cukup berat dan menantang. Terlebih, pengerjaan sasaran fisik bertepatan dengan musim hujan. Jadi, satgas bersama warga harus memaksimalkan sisa tenggang waktu.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang turut hadir saat upacara penutupan TMMD memberi apresiasi setinggi-tingginya buat kegigihan semangat gotong-royong TNI dengan masyarakat.
Ia menyebut, pembangunan infrastruktur lewat TMMD sangat efektif, efesien dan waktu pengerjaannya sangat cepat. Pihaknya menginginkan TMMD bisa dilakukan setiap tahun untuk membangkitkan pembangunan di kabupaten berjuluk "Bumi Makepung" itu.
Efek Domino TMMD Jembrana, dari Sentra Perkebunan hingga Peternakan Kambing
Selasa, 6 April 2021 6:32 WIB