Denpasar (ANTARA) - Kodam IX/Udayana telah menyiapkan 16 tenda TNI untuk pengungsian dan 20 dapur lapangan serta enam kesehatan lapangan yang sudah berjalan sejak Senin (5/04) pasca banjir yang terjadi di Provinsi NTT.
"Untuk bencana alam banjir di wilayah NTT, kami sudah kerjakan dan telah disiapkan delapan posko, 16 tenda TNI untuk pengungsian, sudah tergelar sebanyak 20 dapur lapangan dan sudah berjalan sejak tadi pagi serta ada enam tenda kesehatan lapangan yang juga sudah tergelar di tempat bencana," kata Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan sebanyak 2.462 personel dikerahkan, yang berasal dari gabungan Kodim jajaran Korem 161/WS dan batalion infantri setempat terdiri dari 337 orang di Flores Timur dan 2.125 orang di Kupang.
Di NTT terdapat dua batalion infantri organik, yaitu Batalion Infantri 743/PSY di Kupang dan Batalion Infantri 744/SYB di Wedomu, Atambua, Kabupaten Belu. Secara kewilayahanan, di provinsi paling selatan Indonesia itu terdapat Korem 161/Wira Sakti dengan komandan Brigadir Jenderal TNI Samuel Hehakaya.
"Dari BNPB akan kerahkan tiga helikopter dan kami juga siapkan alternatif-alternatif membantu dropping berupa pelabuhan maupun bandara-bandara untuk helikopter mendarat. Namun sampai saat ini karena kondisi angin yang masih cukup kencang, untuk penerbangan helikopter masih cukup rawan," kata dia.
Ia menjelaskan terkait kondisi terkini bencana alam banjir untuk wilayah Kabupaten Bima, NTB, di antaranya kerusakan pada fasilitas umum berupa jembatan penghubung antara desa yang terputus sebanyak tiga jembatan.
Sedangkan di Provinsi NTT khususnya ada 10 jembatan yang rusak, di antaranya empat di Kabupaten Flores Timur, empat di Kabupaten Alor, satu di Kabupaten Sumba Timur dan satu di Kabupaten Malaka.
"Provinsi NTT per hari ini dilaporkan yaitu ada enam kabupaten, dua kota, 29 kecamatan, tiga kelurahan dan 75 desa dengan kerugian 1.122 rumah terendam, 10 jembatan rusak, satu fasilitas pendidikan, 320 Ha lahan pertanian, satu tempat ibadah dan jaringan komunikasi terputus," katanya.
Selain itu, kata dia, dampak yang diakibatkan juga adanya korban jiwa, termasuk juga diperkirakan masih ada yang hilang dan masih terus dilakukan pencarian oleh petugas.
Untuk perkantoran dan perumahan dinas TNI terutama di Kupang yang terdampak dan rusak akibat bencana alam angin kencang yang terjadi utamanya tadi malam sebanyak 142 rumah dengan kondisi dua rusak berak, 140 rusak ringan dan untuk perkantoran yaitu dua rusak berat dan dua rusak ringan.