"Kerumunan sudah berkurang, juga upaya yang dilakukan sejauh ini juga sudah bagus. Kita sebar tes cepat antigen secara gratis sehingga jadi faktor kerumunan dapat berkurang. Hampir 80 persen berkurang di wilayah Sanur, Denpasar," kata Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis.
Baca juga: Enam WNA di Denpasar didenda Rp1 juta karena langgar prokes
Baca juga: Enam WNA di Denpasar didenda Rp1 juta karena langgar prokes
Ia mengatakan agar Sanur jadi zona hijau bebas COVID-19, maka kinerja petugas perlu dimaksimalkan terutama dalam penerapan PPKM skala mikro di wilayah Sanur ini.
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terkait program percepatan 3 wilayah zona hijau di Bali, khususnya di Kota Denpasar, perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala.
Sementara itu, evaluasi PPKM dari awal penerapannya hingga saat ini, untuk wilayah Sanur masih ada beberapa oknum yang ditemukan belum patuh terhadap protokol kesehatan. Untuk itu, perlu adanya edukasi demi memaksimalkan program percepatan zona hijau di wilayah Sanur.
"Masih ada beberapa yang dianggap belum patuh protokol kesehatan sehingga perlu edukasi yang lebih dalam lagi kepada masyarakat terutama bagi anak-anak muda yang menganggap dirinya sehat tapi justru rentan menyebarkan virus COVID ke orang lain," katanya.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau vaksinasi COVID-19 di Denpasar (video)
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri tinjau vaksinasi COVID-19 di Denpasar (video)
Menurutnya, melalui PPKM inilah jadi wadah edukasi dalam membuat suatu perubahan. "Karena COVID ini menjadi penyebab terpuruknya ekonomi di Bali yang menyebabkan wisatawan terhambat datang. Dengan upaya pemerintah menghijaukan tiga daerah ini pelan-pelan mendongkrak perekonomian yang ada di Bali," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sanur Kaja I Made Sudana mengatakan pihaknya bersama Babinsa dan Bhabinkantibmas terus melakukan upaya percepatan Sanur sebagai salah satu wilayah yang masuk prioritas dalam pembukaan pariwisata Juni-Juli mendatang.
“Kita akan terus koordinasi, termasuk pemetaan kasusnya, sehingga apa yang kita sasar itu dapat tercapai. Jadi 70 persen antisipasi dari penyebaran akan bisa dimaksimalkan dari penerapan PPKM di wilayah Sanur untuk mendorong percepatan zona hijau di wilayah ini," kata I Made Sudana.