Denpasar (ANTARA) - Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr. I Made Mardika mengatakan proses vaksinasi COVID-19 tahap dua bagi personel TNI AD ditargetkan tuntas pada April 2021.
"Untuk Bali sebanyak 1.000 dosis dulu di tahap kedua ini dan diberikan dua kali pada hari ini dan besok. Targetnya sampai akhir bulan April diharapkan seluruhnya selesai untuk TNI AD," katanya ketika ditemui saat proses vaksinasi di Makesdam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Selasa.
Ia mengatakan 1.000 personel yang mengikuti vaksinasi tersebut dibagi dalam dua hari, yaitu pada Selasa (2/03) dan Rabu (3/03). Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di empat lokasi, yaitu di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Udayana, Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Kediri-Tabanan, RSAD Singaraja, dan Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Wira Satya-Singaraja.
"Setelah prioritas di Bali, selanjutnya akan ada lagi vaksin yang datang. Bisa jadi berikutnya (TNI AD) di wilayah NTT, NTB. Anggota TNI di wilayah Kodam IX/ Udayana ada 18 ribu sekian, termasuk yang PNS, dan akhirnya semuanya akan dapat (vaksin)," tuturnya.
Dalam proses vaksinasi ini melibatkan 137 vaksinator yang tersebar di empat lokasi. Setelah melalui proses skrining, untuk gelombang pertama pada Selasa (2/03) jumlah yang telah mengikuti vaksinasi sebanyak 648 anggota dari yang direncanakan sebanyak 746 orang.
Selanjutnya, 98 orang batal atau ditunda karena memiliki komorbid dan permasalahan tensi yang tidak normal.
"Tidak lolos kan tergantung karena apa, nanti kita evaluasi ulang, kalau karena tekanan darah saja kita minta untuk istirahat dan diulang kembali. Tapi, kalau yang bersangkutan mengaku sering minum obat tensi baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti rekam jantung, pemeriksaan laboratorium untuk melihat apakah ada faktor komorbid yang lain, apakah ada gula, kolesterol dan akan memperberat hipertensinya," ucap Kakesdam.
Pihaknya meyakinkan bahwa seluruh anggota Kodam IX/Udayana dalam kondisi sehat untuk divaksin. Ia menegaskan bahwa vaksin ini tidak berbahaya dan aman bagi penerimanya.