Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa sudah banyak manajer investasi (fund manager) global yang mengungkapkan ketertarikan untuk bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA), bahkan sebelum lembaga tersebut resmi beroperasi.
Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, mengatakan beberapa manajer investasi bahkan telah mengirimkan surat resmi kepadanya dan Menteri BUMN Erick Thohir, yang mengungkapkan ketertarikan untuk bekerja sama, dengan penawaran investasi secara spesifik kepada LPI.
“Ini menggambarkan bahwa memang potensinya sangat besar. Dan sekarang kami sedang follow up dengan adanya jajaran direksi ini tentu kita berharap Ridha (Dirut LPI) dan seluruh direksi akan menindaklanjuti berbagai ketertarikan tersebut,” ujar Sri Mulyani yang merupakan Ketua Dewan Pengawas LPI.
Baca juga: Presiden yakini LPI raih kepercayaan investor
Presiden Joko Widodo pada Selasa ini mengumumkan Anggota Dewan Direksi LPI yang dipimpin oleh Direktur Utama Ridha Wirakusumah.
LPI telah memperoleh pembiayaan dari pemerintah sebesar Rp15 triliun dalam APBN 2020 dan berlanjut tambahan Rp15 triliun di tahun ini. Kemudian, LPI juga memperoleh Rp45 triliun dalam bentuk pengalihan saham (inbreng) tahun ini.
Modal awal Rp75 triliun hingga akhir tahun ini akan digunakan LPI untuk untuk memulai kerja sama menghimpun investasi dan mencari mitra. LPI mencari kerja sama dan investasi dengan para mitra untuk pembangunan di Indonesia, bukan mencari pinjaman dana.
“Mereka (investor) menginvestasikan bersama-sama dengan kita. Ini adalah cara untuk kita tidak terlalu tergantung kepada leverage atau pinjaman. Dan oleh karena itu, karena kita bersama-sama investasi pasti membutuhkan suatu proses yang sangat detail,” ujarnya.
Baca juga: Presiden : Banyak investasi pada awal 2021
Sri Mulyani enggan mengungkap entitas investor yang sudah tertarik dengan LPI. Ketua Dewan Pengawas LPI itu lantas membeberkan fokus utama LPI saat ini adalah menindaklanjuti penawaran kerja sama investasi tersebut sembari membangun kelembagaan LPI yang profesional dan berintegritas.
“Fokus kami sekarang adalah membangun rumahnya secara komplet namun juga menyiapkan transaksi, serta bicara teknik detail dengan para fund yang sudah menyampaikan ketertarikan secara sangat serius. Dan itulah yang menjadi tugas kami hari ini,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.