Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pemerintah provinsi setempat pada 2021 akan merancang arah kebijakan yang difokuskan pada pembangunan perekonomian yang menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian di Pulau Dewata.
"Ini merupakan kebijakan strategis yang mendesak untuk dilaksanakan dalam upaya pemulihan dan penguatan perekonomian Bali ke depan," kata Koster dalam keterangan tertulis terkait Pidato Akhir Tahun 2020 yang diterima ANTARA di Denpasar, Jumat
Dia mengemukakan, struktur dan fundamental perekonomian Bali yang akan diseimbangkan pada 2021 yang merupakan tahun ketiga pemerintahannya yakni antara sektor pariwisata, pertanian (termasuk kelautan) dan industri.
"Mengingat Bali memiliki potensi pertanian, kelautan, dan industri berbasis warisan tradisi dan budaya yang sangat unggul," ucapnya.
Sebelumnya pembangunan di Bali masih didominasi sektor pariwisata yang kontribusinya dalam PDRB mencapai 54 persen.
Baca juga: Artikel - Rem pariwisata Bali demi aman dari COVID-19
Koster merinci upaya penyeimbangan tersebut dimulai dengan mendesain kebijakan percepatan pengembangan perekonomian Bali secara progresif, dengan membentuk Kelompok Kerja Percepatan Program Tematik, meliputi pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir dan implementasi sistem pertanian organik menuju Bali Pulau Organik.
Selanjutnya, pengembangan sumber daya kelautan dan Implementasi sistem perekonomian adat Bali; industri dan teknologi kesehatan berbasis kearifan lokal Bali; dan pembangunan industri branding Bali dari hulu sampai hilir.
Kemudian, pengembangan industri mode/fashion berbasis budaya Bali; pengembangan/penguatan/pemberdayaan UMKM dan koperasi produksi; dan pengembangan ekonomi digital 6.0 Kerthi Bali.
"Dalam dua tahun berjalan pemerintahan yang titiang (saya) pimpin, masih fokus pada penyelesaian Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur serta melaksanakan kebijakan prioritas bidang adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal yang diiringi dengan perbaikan kualitas lingkungan alam," kata Koster.
Koster menambahkan, pada 2021 kerja besar penuh tantangan menanti kita bersama. Terlebih lagi, sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.
Baca juga: Menparekraf dukung seniman tetap berkarya di tengah COVID-19 (video)
Menurut Koster, kondisi ini memerlukan dukungan serta komitmen kuat, tulus, lurus, dan keluhuran hati dari seluruh masyarakat Bali sesuai dengan swadharma (kewajiban) masing-masing. Kita harus tetap semangat dan optimistis mencari jalan keluar yang membuka harapan baru.
"Mari solid bergerak maju di tengah perubahan yang dinamis dalam skala lokal, nasional, dan global, dengan terus membangun hal-hal yang baik dalam diri kita. Hanya di tangan kitalah sesungguhnya nasib dan masa depan Bali dapat dijaga demi kelangsungan kehidupan generasi mendatang," ucap mantan anggota DPR tiga periode itu.
Gubernur Bali seimbangkan struktur fundamental ekonomi 2021
Jumat, 1 Januari 2021 17:58 WIB