Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan berdasarkan panduan Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) dan hibah pariwisata dengan memanfaatkan saluran media 'podcast' (radio internet).
"Kami menggunakan aplikasi dan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi di era digital, seperti dengan penyampaian informasi kekinian seperti 'podcast' sebagai salah satu sarana edukasi," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa di Mangulura, Rabu.
Melalui podcast tersebut, ia mengajak semua pihak dari pelaku pariwisata hingga ke masyarakat umum di Badung agar di masa pandemi seperti saat ini menjadikan protokol kesehatan berbasis CHSE sebagai sebuah gaya hidup baru.
Baca juga: Hari Radio Nasional, beda radio dengan podcast
Menurutnya, hal itu penting dilakukan mengingat Badung dan Bali merupakan tujuan destinasi wisata yang sangat mendunia bagi wisatawan.
"Badung merupakan daerah tujuan wisata dunia, dan industri pariwisata itu merupakan industri yang sangat rentan. Untuk menjaga Badung dan Bali menjadi destinasi yang aman untuk dikunjungi di masa pandemi, semua harus mempertahankan new normal dan protokol kesehatan CHSE sebagai sebuah gaya hidup," katanya.
Sekda Adi Arnawa menjelaskan, selain menjaga industri pariwisata sebagai sektor andalan agar tetap tumbuh, Pemkab Badung juga akan mendorong perkembangan ekonomi kreatif dengan menghidupkan industri kuliner dan industri kerajinan karena dunia pariwisata memiliki korelasi yang sangat erat pada dua sektor tersebut.
"Selain tetap menjaga industri pariwisata menjadi sektor andalan, ke depannya Pemkab Badung juga akan mendorong ekonomi kreatif dengan menghidupkan industri kuliner dan kerajinan suvenir, untuk mewujudkan sustainable tourism di Kabupaten Badung dan Bali," ungkapnya.
Baca juga: "Eramadani.com"-ANTARA Bali kupas "Perkembangan dan Jebakan Medsos" lewat "podcast"
Sementara itu, dalam 'podcast" tersebut, Plt Kadis Pariwisata Badung Cok Raka Darmawan memberikan penjelasan terkait dengan dana bantuan hibah pariwisata yang digelontorkan pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan pariwisata.
Menurutnya, Pemkab Badung memanfaatkan momentum itu untuk melakukan revitalisasi objek pariwisata dengan melakukan perawatan di bidang sarana penunjang yang ada, ataupun dengan menggali potensi wisata baru yang ada di Badung.
"Momentum ini kami gunakan untuk melakukan revitalisasi di objek pariwisata maupun dengan memastikan para pelaku industri pariwisata untuk berbenah dalam menerapkan CHSE di usahanya masing-masing," ujarnya.