Negara (Antara Bali) - Untuk dapat mencapai sekolahnya di SDN 1 Pendem, Kabupaten Jembrana, puluhan murid sekolah dasar tersebut harus berjalan kaki sekitar lima kilometer menyusuri hutan dan sungai.
Bahkan murid-murid ini untuk menyeberangi sungai, hanya mengandalkan jembatan bambu yang sudah lapuk.
Kade Dwi Wijayanta, salah seorang murid, Selasa mengatakan, agar tidak terlambat sampai sekolah, ia harus berangkat pagi-pagi dari rumahnya.
"Biasanya kami berangkat berombongan agar tidak takut di jalan, karena masih agak gelap," katanya.
Jika air sungai sedang surut, para murid ini memilih untuk menyeberanginya secara langsung daripada harus lewat jembatan.
"Jembatannya sudah lapuk, tapi kalau air sungai besar apalagi banjir kami harus lewat jembatan itu," ujar Wijayanta. (GBI/T007)
Murid SD Sekolah Lewat Hutan
Selasa, 8 Mei 2012 15:01 WIB