Jakarta (ANTARA) - Tiga anggota Badan Intelijen Negara (BIN), dalam sebuah unggahan di Twitter, disebut telah menyusup ke sebuah pesantren di Megamendung, Bogor, pada awal Desember 2020.
Usaha memasuki pesantren secara diam-diam itu dilakukan para anggota BIN untuk menghilangkan nyawa Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, sebagaimana dimuat dalam unggahan di Twitter.
Berikut narasi lengkapnya:
"PERANG INTELIJEN!! !! !! Intelijen FPI vs Intelijen BIN
Jum'at, 4 Des 2020 : 3 Aggota BIN menyusup ke Pesantren Agrokultural MARKAZ SYARIAH di Mega Mendung - BOGOR, menyamar sbg JURNALIS, menggunakan Mobil dg Nopol Palsu & bawa peralatan Drone Super Canggih".
Dalam narasi lainnya, dijelaskan pula aksi tiga orang yang disebut sebagai anggota BIN itu gagal karena berhasil dibekuk intelijen FPI.
Setelah diinterogasi, para anggota BIN itu dilepaskan tanpa penganiayaan dan penyiksaan, demikian isi klaim yang juga tersebar di Twitter.
Lantas, benarkah BIN menyusupkan anggotanya ke pesantren untuk habisi Rizieq Shihab?
Penjelasan:
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin (7/12), mengatakan unggahan soal anggota BIN melakukan pembuntutan dan pengintaian Rizieq Shihab itu adalah kabar bohong.
"Hoaks itu (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan, mengacu berita ANTARA berjudul "BIN bantah menyusup ke Pesantren intai Rizieq".
Baca juga: Hoaks, foto hasil tes usap COVID-19 Rizieq Shihab
FPI
Ada pula foto-foto yang diklaim sebagai foto jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak aparat kepolisian beredar di dunia maya. Salah satu situs Internet yang turut menyebarkan foto itu adalah situs democrazy.id.
Dalam salah satu konten situs itu, terdapat judul sebagai berikut: "EKSKLUSIF - Foto-foto Enam Jenazah Anggota FPI yang Ditembak Polisi Berlumuran Darah Wajah Penuh Luka Lebam".
Dalam konten tersebut, disebut ada enam foto jenazah yang terbaring di rumah sakit dengan kondisi penuh luka dan darah.
Konten tersebut juga mencatut pernyataan Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro yang membenarkan foto itu merupakan foto enam aggota FPI.
Namun, benarkah foto-foto tersebut adalah foto jenazah anggota FPI yang ditembak oleh Kepolisian RI?
Penjelasan:
Konten yang semula berjudul "EKSKLUSIF - Foto-foto Enam Jenazah Anggota FPI yang Ditembak Polisi, Berlumuran Darah, Wajah Penuh Luka Lebam" di situs democrazy.id telah diganti dengan judul "Beredar Foto-foto Hoaks Enam Jenazah Diduga Anggota FPI yang Ditembak Polisi, Berlumuran Darah, Wajah Penuh Luka Lebam".
Foto-foto yang ditampilkan itu bukan foto-foto anggota FPI, melainkan foto dua pelaku perampokan berjsenjata api di toko emas Cahaya Muri di Sungai Lilin Muba, Sumatera Selatan.
Foto serupa dapat dilihat di situs beritapagi.co.id dengan judul "Dua Perampok Toko Emas Cahay Muri Ditembak Mati, Satu Pelaku lainnya Dilumpuhkan". Berita itu terbit pada Sabtu (28 Maret 220).
Baca juga: Rizieq Shihab ditahan
JK
Ada pula pesan berantai di aplikasi WhatsaApp serta unggahan di media sosial menampilkan gambar sampul Majalah Tempo berjudul "Sang Dalang Perusak Bhinneka", pada pekan kedua Desember 2020.
Dalam gambar yang diklaim sebagai sampul majalah berita Tempo itu, terlihat ilustrasi tokoh yang menyerupai mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Gambar dengan latar putih itu turut memperlihatkan karikatur menyerupai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, penyidik Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, serta Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Tertulis pula narasi berikut dalam sampul tersebut:
"Rekaman suara Danny Pomanto membongkar keterlibatan Jusuf Kalla dalam strategi menjatuhkan wibawa pemerintah Indonesia dan mengamankan jaringan bisnis keluarga. Gerindra disusupi 'HMI Connection' yang pro Habib Rizieq".
Namun, apakah Majalah Tempo memang benar mengeluarkan sampul majalah dengan judul "Sang Dalang Perusak Bhinneka" itu?
Penjelasan:
Melalui akun Twitter @temponewsroom, pengelola Majalah Tempo menyatakan bahwa gambar sampul yang menampilkan karikatur Jusuf Kalla tersebut merupakan unggahan hoaks.
Media yang berkantor pusat di Palmerah, Jakarta Selatan itu, tidak membuat sampul majalah mereka dengan gambar karikatur Jusuf Kalla berikut judul majalah sebagaimana dalam unggahan hoaks itu.
"Ini hoax ya tweeps! Nantikan edisi terbaru Majalah Tempo yang terbit setiap hari minggu," demikian isi cuitan @temponewsroom pada Rabu (9/12).
Dari penelusuran ANTARA, sampul Majalah Tempo dengan edisi terbit pada 7-13 Desember 2020 berjudul "Outlook Ekonomi 2021: Saatnya Berubah"