Denpasar (ANTARA) - Kodam IX/Udayana mengadakan simulasi vaksinasi COVID-19 di Bali dengan melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, BPBD Bali, dan belasan tenaga kesehatan RSAD Denpasar.
"Pelaksanaan simulasi vaksinasi COVID-19 ini diadakan karena kita melihat pemberian vaksin pada ribuan juta orang di Indonesia ini cukup rumit. Jadi dengan adanya simulasi ini bisa ada bayangan dan menyiapkan diri," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui dalam pelaksanaan simulasi COVID-19 di RS Udayana Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan direncanakan vaksinasi COVID-19 di semua fasilitas kesehatan, tidak hanya di wilayah Kodam IX/Udayana tetapi sifatnya menyeluruh.
Ia mengatakan kondisi itu tergantung dari jumlah vaksin yang diterima untuk Bali.
"Setelah diskusi dengan Dinas Kesehatan, kepolisian, dan BPBD sampai sekarang ini direncanakan oleh Dinas Kesehatan semua faskes (fasilitas kesehatan). RSAD, RS Bhayangkara atau perlu kita buka lagi satu tempat yang bisa memfasilitasi teknis vaksinasi seperti ini. Tergantung jumlahnya nanti, karena pemberian vaksin bertahap. Tahap pertama dapat sekian ribu, dan faskes yang disiapkan sekian," katanya.
Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr IM Mardika, SpPD, MARS, FINASIM menambahkan bahwa vaksin COVID-19 itu aman dan tidak ada keraguan lagi dalam pemberiannya.
"Jadi sudah berdasarkan uji lab itu karena saat datang dari China dibawa ke Biofarma lagi kan ya dipastikan amanlah obat apapun pasti punya efek samping tapi kalau ada efek samping ringan seperti demam itu wajar, kayak anak kecil habis vaksin itu," katanya.