Denpasar (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali akan menggelar "Jantra Tradisi Bali" atau Pekan Kebudayaan dari 22-25 Oktober 2020 dengan menampilkan berbagai pementasan seni secara virtual dan berbagai lomba tradisional.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyukseskan visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sekaligus pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof Dr I Wayan "Kun" Adnyana, di Denpasar, Senin.
Baca juga: Desa wisata Penglipuran jaga tradisi di tengah modernisasi
Menurut Kun Adnyana, pelaksanaan Jantra Tradisi Bali Tahun 2020 merupakan yang pertama kalinya, yang menerjemahkan langsung amanat Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Jantra Tradisi Bali atau Pekan Kebudayaan kali ini mengangkat tajuk "Wahya Prana Bhakti, Pengabdian Jiwa dan Raga". Semua kegiatan disajikan secara virtual sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
"Jantra Tradisi Bali merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk penguatan dan pemajuan kearifan lokal, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, pengobatan tradisional, permainan rakyat dan olahraga tradisional," ujarnya.
Jantra Tradisi Bali rencananya dibuka Gubenur Bali Wayan Koster bertempat di Ruang Rapat Padma Disbud Provinsi Bali pada 22 Oktober 2020 pukul 10.00 Wita.
Pada saat pembukaan akan menampilkan Teaser Jantra Tradisi Bali 2020, diisi dengan Sarasehan Jantra Tradisi Bali dengan tema Pemajuan Objek Tradisi Budaya dan Penayangan Perdana Pergelaran Virtual Kreasi Olahraga Tradisional.
Kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari dengan menampilkan berbagai kegiatan budaya, mulai dari peserta anak-anak hingga dewasa.
Baca juga: Tiga tradisi warga Buleleng-Bali ditetapkan jadi warisan budaya takbenda
Untuk lomba inovasi di antaranya terdapat lomba jamu/loloh, lomba kreasi permainan tradisional dan lomba kreasi kebaya berlangsung pada Jumat 23 Oktober mulai pukul 09.00 wita.
Sedangkan untuk lomba pembuatan topeng tradisi Bali, lomba inovasi jamu/loloh, lomba kreasi permainan tradisional dan lomba kreasi kebaya berlangsung pada Sabtu 24 Oktober.
Di saat Penutupan Pekan Kebudayaan (Jantra Tradisi Bali) juga menampilkan aktivitas budaya, seperti menampilkan teaser highlight Jantra Tradisi Bali serta pengumuman pemenang lomba, penayangan perdana Pameran Virtual Wastra "Mendak Munduk Endek dan penayangan perdana pergelaran virtual kreasi permainan rakyat.
Baca juga: Arya Suharja ajak umat Hindu respons zaman tanpa tinggalkan tradisi