Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Daerah Jantra Tradisi Bali Badung tahun 2024 yang diikuti para pelajar setempat sebagai upaya untuk melestarikan olahraga tradisional Bali.
"Perlombaan olahraga tradisi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional nusantara yang saat ini mulai ditinggalkan karena pengaruh budaya luar," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Kamis.
Kegiatan Jantra Tradisi Bali tersebut merupakan kegiatan apresiasi budaya tradisi untuk penguatan dan pemajuan kearifan lokal, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, pengobatan tradisional, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Ketut Suiasa menjelaskan perlombaan tradisi Bali Jantra itu juga sejalan dengan enam prinsip dasar pembangunan di Kabupaten Badung salah satunya dalam upaya melestarikan adat, tradisi, seni dan budaya bali dengan mengutamakan kearifan lokal atau proculture.
Untuk itu, ia berharap agar lomba jantra tradisi Bali itu juga dapat dilaksanakan setiap tahun dan dapat pula dilaksanakan dalam kegiatan pekan olahraga dan seni tingkat kecamatan, desa maupun tingkat pelajar.
"Permainan tradisional jantra tradisi Bali ini juga dapat menjadi objek wisata dan menjadi suatu atraksi tersendiri dalam pementasan seni," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gede Eka Sudarwitha menambahkan kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah Jantra Tradisi Bali itu diselenggarakan dalam upaya melestarikan olahraga rakyat tradisional Bali yang telah diwariskan oleh leluhur.
Kegiatan yang dilaksanakan 17-21 April itu diisi sejumlah kategori perlombaan yaitu lomba megala-gala/hadang, lomba tajog dan lomba terompah panjang.
"Pada kegiatan ini, kami juga menyiapkan duta Kabupaten Badung yang akan mengikuti Pekan Daerah Jantra tingkat Provinsi Bali tahun 2024," tambah Gede Eka Sudarwitha.