Badung (ANTARA) - Sejumlah instansi dan asosiasi pemangku kepentingan industri penerbangan dan pariwisata menyelenggarakan kampanye perjalanan aman bertajuk Safe Travel Campaign di wilayah Provinsi Bali setelah sebelumnya para peserta kampanye berangkat dari Jakarta.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan masyarakat agar kembali berwisata dengan aman serta untuk memulihkan kembali sektor pariwisata dan perekonomian yang terdampak cukup parah akibat pandemi COVID-19," ujar Co. General Manager Commercial PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali Rahmat Adil Indrawan, di Mangupura, Sabtu.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh sejumlah instansi, diantaranya adalah Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), maskapai penerbangan AirAsia Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) serta PT Angkasa Pura I (Persero).
Kampanye yang dimulai sejak awal Agustus 2020 itu ditargetkan akan terus dilangsungkan hingga Desember 2020. Sebelumnya, peserta Safe Travel Campaign tiba di Bali pada Jumat (28/8) siang melalui penerbangan maskapai AirAsia Indonesia QZ7520.
Baca juga: Kemenparekraf adakan "Revitalisasi Bumi" di Nusa Penida sambut kunjungan wisata era baru
Dalam rangkaian kegiatan itu, PHRI dan INACA juga melakukan penandatanganan kerja sama penyediaan paket perjalanan wisata yang terjangkau dan aman bagi wisatawan domestik sebagai salah satu upaya untuk memulihkan sektor pariwisata di Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
Terkait penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, Rahmat Adit berharap kerja sama itu dapat menjadi semacam katalis dalam upaya bersama untuk kembali membangkitkan pariwisata Pulau Dewata.
"PT Angkasa Pura I (Persero), sebagai salah satu stakeholder dalam industri penerbangan dan pariwisata, bertekad untuk selalu dapat turut terlibat dalam kembalinya kejayaan pariwisata Bali khususnya serta Indonesia pada umumnya, sehingga akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian negara," katanya.
Rahmat Adil menjelaskan, selaku pengelola bandar udara pihaknya telah menerapkan secara ketat serangkaian langkah protokol kesehatan demi kenyamanan dan keamanan pengguna bandar udara di masa pandemi COVID-19.
"Memasuki paruh kedua tahun 2020, kami tengah menjalani era adaptasi kenormalan baru. Industri penerbangan dan pariwisata kini perlahan beradaptasi terhadap era baru ini," ungkapnya.
Ia juga menyatakan rasa optimisnya terkait upaya pemulihan pariwisata di Bali dan menjelaskan bahwa secara perlahan, pergerakan penumpang dan pesawat udara yang dilayani di Bandara Ngurah Rai mulai menggeliat.
Berdasarkan data peningkatan penumpang yang terlayani oleh Bandara Ngurah Rai Bali selama libur panjang Tahun Baru Islam 19-23 Agustus lalu, rata-rata harian penumpang yang terlayani selama periode tersebut adalah yang tertinggi selama bulan Agustus, yaitu rata-rata sebanyak 7 ribu orang penumpang per hari yang terlayani.
Baca juga: Kunjungan wisatawan domestik di Tanah Lot meningkat
Sedangkan selama berjalannya bulan Agustus 2020, tercatat sudah ada sebanyak 157.213 orang penumpang telah terlayani dengan rata-rata penumpang harian sebanyak 5.615 orang penumpang. Angka itu merupakan angka tertinggi sejak bulan Maret 2020.
Instansi penerbangan-pariwisata kampanyekan wisata aman di Bali
Minggu, 30 Agustus 2020 9:10 WIB