Jakarta (ANTARA) - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei dan menemukan fakta bahwa sebagian besar masyarakat percaya Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan mampu mengatasi penyebaran infeksi COVID-19 (74 persen) dan memulihkan kondisi ekonomi nasional (75 persen).
“Kepercayaan yang cukup tinggi ini merupakan modal sosial-politik yang penting bagi Komite untuk dapat menjalankan tugasnya,” ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, Kamis.
Pihaknya menemukan bahwa mayoritas dari warga yang tahu Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menyatakan percaya bahwa lembaga tersebut akan mampu mengatasi penyebaran infeksi COVID-19 (74 persen) dan memulihkan kondisi ekonomi nasional (75 persen).
Bahkan mayoritas (73 persen) juga percaya Erick Thohir akan mampu memimpin pelaksanaan tugas komite tersebut.
SMRC menyelenggarakan survei nasional bertajuk “PHK di Masa COVID-19 dan Sikap Publik terhadap Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” dengan menggunakan wawancara telepon kepada 2.211 responden yang terpilih melalui metode random sampling pada 22-24 Juli 2020. Margin of error survei diperkirakan 2,1 persen.
Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia berpeluang selamat dari resesi ekonomi
Survei SMRC menemukan bahwa hanya 28 persen warga yang tahu atau pernah mendengar bahwa Presiden Jokowi telah membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang pelaksanaan tugas komite tersebut dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Umumnya warga tidak tahu. Tapi di antara 28 persen warga yang tahu, 73 persen percaya bahwa Erick Thohir akan berhasil memimpin pelaksanaan tugas komite tersebut tersebut, 74 persen percaya bahwa lembaga tersebut akan mampu mengatasi penyebaran infeksi COVID-19, dan 75 persen percaya bahwa lembaga tersebut akan mampu memulihkan kondisi ekonomi nasional,” katanya.
Terdapat daerah-daerah tertentu di mana tingkat kepercayaan terhadap Erick dan Komite cenderung tinggi dan sebaliknya ada daerah-daerah tertentu lainnya di mana tingkat kepercayaan cenderung lebih rendah.
Daerah yang warganya secara konsisten menunjukkan tingkat kepercayaan lebih tinggi adalah Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, dan Jawa Tengah. Daerah yang menunjukkan tingkat kepercayaan lebih rendah adalah Jawa Barat dan Sumatera.
Kepercayaan bahwa Komite akan mampu mengatasi penyebaran infeksi corona di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 90 persen, di Maluku dan Papua mencapai 86 persen, dan di Jawa Tengah mencapai 81 persen.
Baca juga: AIIB: Indonesia berpotensi besar untuk pulih dari COVID-19
Sementara kepercayaan terhadap Komite mengatasi corona di Jawa Barat hanya mencapai 54 persen dan di Sumatra 71 persen. Di Sulawesi, kepercayaan terhadap kemampuan Komite juga hanya mencapai 69 persen.
Kepercayaan bahwa Komite akan mampu memulihkan kondisi ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 87 persen, di Maluku dan Papua mencapai 91 persen, Jawa Timur mencapai 85 persen, dan Jawa Tengah 78 persen.
Sementara kepercayaan terhadap Komite memulihkan kondisi ekonomi di Jawa Barat hanya mencapai 58 persen dan di Sumatera 69 persen.