Merak (ANTARA) - Perseroan Terbatas Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (PT ASDP) Ferry Indonesia menyeberangkan penumpang sebanyak 49 juta orang per tahun dari 35 pelabuhan, termasuk Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk (Bali-Jatim) dan Pelabuhan Padangbai (Bali-Lombok).
"Dari jumlah penumpang itu, sekitar 60 persen di antaranya dari Pelabuhan Merak-Bakauheni, Gilimanuk-Bali, Padangbai-Bali dan Ketapang-Banyuwangi," kata Direktur Utama ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi saat Peluncuran Aplikasi Ferizy di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Sabtu.
Jika secara persentase, lanjut dia, skala ekonomi dari ketiga pulau itu, yakni Bali, Jawa, dan Sumatera.
"Jadi, tidak bisa dihindari lagi kalau orang go show sangat ngeri sekali dan nanti distancing tak bisa terpenuhi juga menimbulkan antrean panjang," kata Ira.
Bahkan, kata dia, 10 tahun lalu ASDP Merak sangat buruk hingga terjadi antrean kendaraan sepanjang 26 kilometer.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan pelayanan secara daring melalui digitalisasi. Hal ini menjadi keharusan, apalagi akan memberikan kemudahan dan keamanan kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi penyeberangan.
ASDP Ferry Indonesia terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat dengan berbagai inovasi, karena tidak mudah untuk mengubah perilaku kebiasaan masyarakat secara masif.
Perjalanan ASDP umurnya yang sudah 47 tahun tetapi selama Lebaran dan tahun baru belum pernah tahu berapa jumlah dimensi yang berangkat. Akan tetapi, lanjut dia, jika dilakukan prediksi berlangsung lama, tentu prediksinya selalu salah.
"Namun, ternyata sejak menembus tol Bakauheni-Palembang yang tadinya selama 12 jam, kini menjadi 5 jam maka tiba-tiba peningkatan arus menjadi 40 persen," katanya.
ASDP seberangkan 49 juta orang per tahun, termasuk Gilimanuk-Padangbai
Minggu, 26 Juli 2020 5:25 WIB