Situbondo (Antara Bali) - Ketua Persaudaraan Hindu-Muslim Bali (PHMB) Anak Agung Ngurah Agung mengaku kehilangan tokoh pemersatu umat setelah ulama asal Situbondo, Jawa Timur, KH Fawaid As'ad Syamsul Arifin, meninggal dunia, Jumat (9/3).
"Beliau selama ini sangat mendukung program kami untuk selalu mempersatukan seluruh umat beragama di Bali," katanya di Situbondo, Sabtu.
Kiai Fawaid yang juga putra pendiri NU, almarhum KH As'ad Syamsul Arifin, wafat dalam usia 44 tahun saat dirawat di Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya, Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.
Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Asembagus, Sitobondo, yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Situbondo itu meninggal akibat penyakit jantung dan diabetes.
Ngurah Agung mengemukakan bahwa santri Kiai Fawaid itu banyak yang bermukim di Pulau Dewata, dan mereka mendukung upaya kerukunan umat beragama yang diperjuangkan oleh PHMB.
"Kami sudah menjadi sahabat. Karena itu, setiap Kiai Fawaid ke Bali, beliau selalu mampir ke tempat saya," kata tokoh Puri Gerenaceng, Denpasar, itu.
Ia berharap, perjuangan Kiai Fawaid diteruskan oleh penggantinyak. Ia juga sangat berharap terus banyak bermunculan tokoh yang menganggap perbedaan keyakinan agama sebagai rahmat.
"Kami berkepentingan bahwa di Indonesia ini penuh dengan persaudaraan dan perdamaian, bukan perpecahan dan permusuhan," kata orang dekat mantan Presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu.
Selaku pengayom beragam penganut beragam keyakinan di Bali, Ngurah Agung selama ini dikenal dekat dengan sejumlah tokoh NU.(M026/M038)
PHMB Kehilangan KH Fawaid
Sabtu, 10 Maret 2012 12:31 WIB