Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 980 personel Kodam IX/Udayana dikerahkan untuk bertugas dalam pengawalan dan pengamanan kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara dan pelabuhan dan area karantina, yang terlibat dalam tiga satgas gabungan dan 12 sub satgas gabungan di wilayah Bali.
"Peran kita di sini itu mendukung dan membantu pemerintah dalam pengawalan dan pengamanan kedatangan atau kepulangan para PMI baik di Bandara, Pelabuhan dan tempat mereka dikarantina," Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G., saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sejauh ini dalam pemantauan, kondisi masih aman dan tidak ada tindakan-tindakan yang membuat cemas. "Iya, sejauh ini tidak ada tindakan yang sampai membuat geger, tetap masih aman," ucapnya.
Selain itu, Bali menjadi salah satu titik debarkasi penerimaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ataupun ABK kapal yang kembali dari mancanegara, selain Jakarta dan Batam. Kata dia, terkait penanganan COVID-19, Kodam IX/Udayana terus mendukung dan membantu pemerintah dalam pengawalan dan pengamanan ini.
Sebelumnya, pada (9/5) pukul 14.09 wita telah tiba di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, 133 orang PMI atau ABK Kapal Dream Explore dan 15 orang Non PMI dengan menggunakan pesawat Garuda GA-408 dari Jakarta.
Kepulangan para PMI tersebut dikarenakan semakin meningkat penyebaran virus corona (COVID-19) di seluruh dunia.
Ia mengatakan 133 orang PMI atau ABK tersebut tiba di Pos Pemeriksaan Kesehatan Kedatangan Domestik, kemudian petugas KKP dan Satgas COVID-19 melakukan pemeriksaan suhu tubuh, wawancara singkat terkait riwayat perjalanan penumpang.
Selanjutnya, 133 orang PMI mulai meninggalkan keberangkatan Domestik dan dibawa menuju tempat karantina di LPMP Niti Mandala Jalan Letda Tantular No.14, Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur dengan bus dari Satgas COVID-19.