Jakarta (Antara Bali) - Berkembangnya sektor pariwisata Bali harus didukung oleh berbagai sarana dan prasarana, salah satunya yang terpenting adalah ketersediaan pasokan energi listrik yang memadai.
"Sektor unggulan Pulau Dewata adalah pariwisata, karena itu harus didukung ketersediaan pasokan listrik yang memadai. Saat ini pasokan listrik yang tersedia hanya 600 mega watt (MW). Jumlah yang dipakai saat ini mencapai 570 MW saat beban puncak," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah Indonesia) Komang Adi Setiawan kepada media di Cibubur, Jakarta, Sabtu.
Pada acara diskusi serangkaian kegiatan Pendidikan Kepemimpinan Nasional (Pakemnas) VII Peradah Indonesia, ia mengatakan, dengan kondisi seperti itu, maka harus memdapatkan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan di Bali pada tahun 2015 yang mencapai 1.095 mega watt.
"Kebutuhan ini sudah sangat mendesak sekali. Kalau hanya mengandalkan pasokan dari Jawa tentu berisiko tinggi. Artinya bila ada gangguan pembangkit listrik di Jawa tentu akan berimbas pada kebutuhan energi listrik Pulau Dewata yang mengandalkan sektor pariwisata membutuhkan energi listrik yang sangat tinggi," katanya.
Menurut dia, sumber energi yang ada di Bali harus dimanfaatkan secara efektif, seperti sumber daya alam panas bumi atau geotermal (geothermal) di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan.
"Jika energi tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik, kami yakin Bali tidak perlu lagi bergantung pasokan listrik dari Jawa," katanya.(I020/T007)
Pariwisata Bali Tuntut Ketersediaan Energi Listrik
Sabtu, 18 Februari 2012 21:21 WIB