Denpasar (ANTARA) - Diskon atau potongan harga (Cashback) saldo 50 persen saat proses pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk pengemudi ojek online (ojol) dari PT Pertamina (Persero) sudah mulai berlaku di setiap SPBU wilayah Bali melalui aplikasi MyPertamina.
“Cashback bagi ojek online sudah mulai kami jalankan dan memang berlaku nasional. Jadi sudah disampaikan kepada wadah ojol bersama teman-teman ojol nantinya di hari Jumat atau Senin ini akan diadakan sosialisasi dan pemberitahuan kalau sudah berlaku di SPBU tinggal dipakai melalui MyPertamina, langsung dapat cashback 50 persen,”kata Sales Area Manager Retail Bali, Deny Sukendar di Kantor PT Pertamina Bali, Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan cashback 50 persen bagi objek online ini juga bersamaan dengan program cashless payment dari PT Pertamina selama masa pandemi COVID-19 ini. Kata dia, melalui pembayaran tunai saat transaksi berindikasi lebih cepat penyebaran virus tersebut, jadi untuk meminimalisir penyebarannya maka penyalurannya mulai dibatasi dan disediakan MyPertamina agar cashless payment bisa diterapkan.
“Kalau untuk prosedur cashback 50 persen ini, jadi para ojek online datang ke SPBU dan transaksi dengan menggunakan mypertamina nanti ada semacam banner Ojek Online lalu diklik, pilih Info Lebih Lanjut dan Upload. Nanti dia bayar secara non tunai, setelahnya akan masuk dalam sekitar 1 sampai 3 hari jadi dikembalikan lagi cashback 50 persen dari kembaliannya,”katanya.
Ia menambahkan bahwa cashback yang diberikan sebesar 50 persen dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari yang bisa didapatkan oleh 10.000 pengemudi ojol setiap harinya, selama beberapa bulan ke depan. Para pengemudi ojek online dapat melakukan pembelian BBM non subsidi (Pertalite dan Pertamax Series) sesuai yang ada di aplikasi MyPertamina.
Menurut Deny, keberadaan ojek online selama masa pandemi COVID-19 menjadi pihak yang diandalkan oleh pelanggan baik untuk pemesanan makanan, pengiriman barang, mengantar penumpang dan kebutuhan lainnya. Kata Deny, ini sekaligus juga dapat meringankan beban Ojol dalam segi ekonomi akibat terdampak dari pandemi COVID-19.