Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, merasa khawatir keberadaan organisasi pertanian (subak) di daerahnya tinggal catatan sejarah, mengingat makin menyempitnya lahan pertanian
"Tuntutan alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan, hotel, restoran, dan fasilitas penunjang pariwisata telah menciutkan lahan pertanian. Inilah yang menjadi ancaman terbesar bagi subak," katanya saat menyerahkanan bantuan sarana dan prasarana pertanian di Balai Budaya Gianyar, Bali, Senin.
Padahal, saat ini hasil pertanian masih sangat dibutuhkan, terutama untuk memperkuat sistem ketahanan pangan.
"Dalam kondisi lahan yang semakin terbatas, kebutuhan pangan terus meningkat. Oleh sebab itu, perlu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian," kata Bupati dari Puri (istana kerajaan) Ubud itu.
Dalam upaya meringankan beban para petani, Pemkab Gianyar memberikan bantuan benih dan pestisida serta subsidi pupuk organik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan Kabupaten Gianyar, I Gusti Ayu Dewi Hariani, menjelaskan bahwa bantuan berupa benih padi, subsidi pupuk, pestisida, alat pengendalian organisme pengganggu tanaman (hama), dan peralatan bercocok tanam lainnya berasal dari pemerintah daerah setempat dan pemerintah pusat.(T007)
Bupati Gianyar Khawatir Keberadaan Subak Tinggal Sejarah
Senin, 13 Februari 2012 12:24 WIB