Denpasar (ANTARA) - Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan jumlah kasus balap liar atau trek-trekan, khususnya di Ibu Kota Provinsi Bali, mulai menurun selama wabah COVID-19.
"Iya, jumlahnya mulai menurun bersamaan dengan imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah," kata Jansen Avitus Panjaitan usai dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.
Dengan adanya situasi seperti saat ini, lanjut dia, pihaknya akan menindak tegas mereka yang masih nakal. Selain dikenai hukuman karena ganggu ketertiban umum, juga bisa UU karena dianggap tidak kooperatif dan tidak mau bekerja sama dalam penanganan COVID-19 ini.
"Nantinya akan ada pemberatan bahkan dengan adanya tambahan pasal dan ancaman yang dikenakan," kata Kapolresta.
Baca juga: Polres Denpasar tangkap siswa SD peserta balapan liar
Kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD), kata AKBP Jansen Avitus Panjaitan, dilaksanakan secara rutin di daerah setempat dengan menyasar berbagai kalangan untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku.
"Kegiatan rutinnya ditingkatkan untuk memastikan masyarakat kita sudah mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah, salah satunya tidak berkerumun dan menerapkan social distancing dan physical distancing dengan baik," katanya.
Di daerah ini, kata dia, pembubaran kerumunan massa minim ditemukan. Hal ini menunjukkan masyarakat tetap patuh pada aturan yang berlaku.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap mengedepankan tindakan-tindakan pencegahan. Akan tetapi, kalau mereka tidak mau, pihaknya akan memproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Untuk saat ini, belum ada yang sampai dibubarkan secara paksa," kata Kapolresta AKBP Jansen Avitus Panjaitan.
Menyinggung kasus kecelakaan lalu lintas, dia mengatakan masih terjadi karena faktor kelalaian dari pengendara, seperti kondisi yang tidak siap mengemudi atau tidak mematuhi aturan lalu lintas. Namun, sejauh ini untuk korban jiwa dominan luka ringan dan kerugian material.
Soal kejahatan jalanan (street crime), dia menyebutkan tidak meningkat, terutama selama COVID-19 ini.
"Kami juga tetap melakukan patroli yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, desa adat, dan masyarakat. Sejauh ini belum ada peningkatan kriminalitas," ucap Jansen.
Baca juga: Polisi Amankan Motor Balap Liar di Mengwi
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Gatra mengatakan bahwa wabah COVID-19 ini sangat memengaruhi jumlah kasus balap liar di Denpasar.
"Masih ada kami temukan, hanya saja jumlahnya kecil. Kami akan perketat lagi sehingga sekarang jumlahnya nol," katanya.
Adapun lokasi-lokasi yang menjadi atensi dari pihak kepolisian, di antaranya lokasi-lokasi permainan game online, tempat futsal, dan tempat berkumpulnya para ojek daring (online), terutama di atas pukul 24.00 Wita.