Denpasar (ANTARA) - Para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali siap menyumbangkan ratusan ribu masker kain untuk masyarakat, sejalan dengan kebijakan pusat bahwa seluruh warga harus menggunakan masker ketika berada di luar rumah.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat Bali, bahkan yang berada di pelosok-pelosok, terutama ketika berada di luar rumah harus menggunakan masker," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Senin.
Bagi masyarakat, lanjut dia, cukup menggunakan masker kain yang harus rajin dicuci, dan maksimal penggunaannya selama empat jam. Namun, bagi petugas medis tentu harus menggunakan masker bedah dan N95.
"Masker ini memiliki dua fungsi yakni dengan menggunakan masker, maka bagi yang sakit virusnya tidak menular ke orang lain. Sedangkan bagi yang sehat, dapat menghindarkan diri dari virus," ujarnya.
Menurut Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali, para pejabat di lingkungan pemprov setempat siap menyumbangkan masker kain untuk masyarakat, yang nanti jumlahnya total sekitar 300 ribu.
Dengan rincian, pejabat eselon I minimal menyumbang 2.000, eselon IIA minimal 1.000, eselon IIB minimal 750, eselon IIIA minimal 400, eselon IIIB minimal 300, eselon IV minimal 200, para pejabat fungsional menyesuaikan dengan tingkatan jabatannya, dan untuk staf seikhlasnya.
"Kalau ditotal-total, angka 300 ribu masker amat sangat optimis kami dapat," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.
Selain itu, Dewa Indra mengaku telah melakukan penjajakan dengan para pengusaha garmen di Pulau Dewata untuk bersama-sama memproduksi masker kain. Hingga Senin (6/4), sekurang-kurangnya ada 50 pengusaha garmen yang sudah siap memproduksi masker kain.