Badung (ANTARA) - Salah satu program Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, yaitu Agro Techno Park (ATP) yang pembangunannya berlokasi di Desa Belok Sidan dengan luas lahan 14,8 hektare, akan memadukan industri pariwisata dengan pertanian khususnya di wilayah Badung Utara.
"Pembangunan ATP ini akan kami integrasikan dengan objek wisata Yeh Panas Penikit, Dam Sidan serta Taman Bumi Banten di kawasan Pura Pucak Tedung Sulangai sehingga tercipta kawasan agro dan ekowisata terpadu di Badung Utara," ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, saat Rakor Pembahasan Hasil Penyusunan Detail Engineering Design (DED) dengan tim konsultan dari Universitas Udayana, di Mangupura, Rabu.
Melalui ATP, Pemkab Badung akan mengembangkan sektor pertanian di wilayah Badung Utara yang merubah paradigma dari pola pertanian konvensional menuju pola pertanian modern dengan penerapan teknologi tepat guna.
Di dalam kawasan ATP juga akan dibangun taman bunga, tempat pengolahan kopi dari hulu ke hilir, laboratorium pertanian, tempat perkemahan, ruang pertemuan, panggung terbuka dan sejumlah fasilitas lainnya.
Apabila pengunjung ingin berwisata menikmati panorama alam sekitar di kawasan ATP, pihak pengelola rencananya juga akan menyediakan sistem transportasi terpadu.
Terkait rencana itu, bupati mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk meningkatkan sinergitas guna mendukung proses pembangunan ATP.
Selain itu, ia menekankan kepada OPD terkait untuk menerapkan sistem pengawasan yang ketat selama proses pembangunannya, sehingga pembangunan ATP dapat terlaksana dan membuahkan hasil yang maksimal.
"Saya juga mengharapkan kami bisa segera membangun laboratorium pertanian di kawasan ATP, kalau itu terwujud kami akan datangkan tim ahli pertanian dari Jepang untuk mengkaji topografi wilayah yang meliputi pengecekan suhu, tingkat keasaman dan kesuburan tanah sehingga dari hasil itu bisa ditentukan komoditas apa yang cocok dikembangkan di wilayah Badung Utara, Tengah dan Selatan," ujarnya.
Giri Prasta mengapresiasi laporan tim Universitas Udayana mengenai rencana pembangunan mulai dari penyediaan lahan, zonasi wilayah, rancang bangunan sampai masuk ke tahap pembahasan tentang rancangan biaya pembangunan ATP, karena secara global menurutnya sudah sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan Pemkab Badung.
Ia juga mengimbau agar nantinya proses perencanaan Agro Techno Park dapat disusun berdasarkan dengan kajian yang sangat matang.
"Tidak apa-apa proses perencanaan berjalan lama yang penting eksekusinya bisa cepat, jangan sampai proses perencanaan berjalan cepat tapi eksekusinya lambat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Badung selaku Ketua Tim Koordinasi Pembangunan dan Pengembangan ATP, I Wayan Suambara, mengatakan, ATP dibangun untuk pengembangan sentra tanaman kopi di wilayah Badung Utara.
"Nantinya selain menjadi kawasan pengembangan pertanian kopi dengan menerapkan teknologi pertanian tepat guna, ATP juga diharapkan menjadi objek wisata baru di wilayah Badung Utara," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Badung sangat berharap keberadaan Agro Techno Park tersebut akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat di kawasan sekitar ATP.
Agro Techno Park Badung padukan pariwisata dengan pertanian
Rabu, 4 Maret 2020 19:02 WIB