Gianyar, Bali (ANTARA) -
“Mereka merupakan koki, pemilik restoran, pengusaha makanan, petani, penulis buku masak, peneliti, dan pegiat kuliner. Penjelajahan kuliner lintas budaya ini akan diisi dengan program-program menarik seperti demo masak, acara spesial, jalan-jalan kuliner, masterclass, dan masih banyak lagi,” kata Janet DeNeefe, pendiri dan direktur UFF, dalam siaran persnya, di Gianyar, Kamis,
Festival dengan lokasi utama terletak di Taman Kuliner, Jl. Raya Sanggingan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali itu kini telah memasuki tahun keenamnya, Festival telah berkembang menjadi salah satu ajang gourmet paling populer di Asia Tenggara dan merupakan platform utama bangsa ini untuk berbagi budaya kulinernya yang beragam, produk lokal yang unik, dan deretan menu spesial dari restoran-restoran terkemuka ke hadapan dunia.
Tahun ini, UFF20 hadir untuk menginspirasi para penggemar makanan, baik nasional dan internasional dengan tema Heroes. “Salah satu aspek terpenting dari makanan yang tersaji di meja-meja adalah orang-orang dibalik proses pembuatannya. Saat makan, kita cenderung lupa jika ada cerita di balik setiap makanan, setiap hidangan, setiap masakan,” katanya.
Janet DeNeefe mengaku pihaknya ingin menyoroti orang-orang dibalik proses pembuatan makanan dan peran penting yang mereka mainkan dalam menghadirkan cita rasa yang dapat dinikmati saat ini.
Baca juga: 26-28 April, "Ubud Food Festival" jadikan kuliner Indonesia mendunia
Sejalan dengan tema tahun ini, UFF menyatukan sosok-sosok pahlawan makanan lokal untuk berkolaborasi dengan koki terkenal dari seluruh dunia, mendorong pertukaran lintas budaya dan menciptakan kreasi baru. Dari Amsterdam ke Adelaide, Bangka ke Banjarmasin, Düsseldorf ke Dubai, Maluku ke Manila, dan dari seluruh Bali, para koki yang hadir ke UFF20 merupakan bukti meningkatnya status makanan Indonesia di panggung kuliner dunia.
Kehadiran dua koki selebriti sekaligus juri MasterChef Indonesia tahun ini, yang baru pertama kali hadir ke UFF, yaitu Juna Rorimpandey dan Renatta Moeloek.
Presiden dari Indonesian Chef Association (ICA), Henry Alexie Bloem, yang bertekad untuk memberikan platform yang layak bagi masakan Indonesia juga akan hadir mengisi program-program UFF bersama pendiri Pasar Papringan di Temanggung, Jawa Tengah, Singgih Susilo Kartono dan penulis makanan sekaligus pendiri panduan digital makanan Indonesia bernama TopTables Indonesia Kevindra Soemantri.
Baca juga: Lima penulis terpilih seleksi "Ubud Writers & Readers Festival 2019"