Jakarta (ANTARA) - Tampil gemilang di SEA Games 2019 Filipina membuat nama pebalap sepeda putri Indonesia Ayustina Delia Priatna menjadi daya tarik tim luar negeri dan kali ini pebalap yang akrab dipanggil Ayu itu dikontrak oleh tim kontinental Thailand Women's Cycling Team (TWC) Thailand untuk berlaga di kancah internasional.
Dikontraknya pebalap asal Jawa Barat itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Budi Saputra di Jakarta, Senin.
"Sejak SEA Games lalu Ayu dipantau oleh tim asal Thailand. Mereka akhirnya tertarik dengan kemampuan Ayu dan akhirnya dikontrak," kata Budi Saputra.
Baca juga: Balap sepeda dan renang diharapkan raih emas
Pada SEA Games 2019, Ayu tampil sendirian pada nomor individual road race (IRR) dan harus berhadapan dengan pebalap negara lain yang menurunkan tiga pebalap. Namun, Ayu tetap tampil percaya diri dan mampu mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.
Sebelum tampil gemilang di kejuaraan dua tahunan itu, pebalap berusia 22 tahun ini terbilang tampil konsisten jika turun pada sebuah kejuaraan. Gadis kelahiran Bandung ini juga merupakan jagoan Indonesia pada lintasan trek untuk nomor-nomor panjang.
"Target pertama kami tercapai. Ayu dikontrak tim kontinenal. Ini salah satu hasil dari pembinaan PB ISSI di bawah pemimpinan Raja Sapta Oktohari. Tidak sampai di sini. Target kami lebih tinggi lagi untuk Ayu," kata Budi.
Baca juga: Ayu percaya diri meski tampil sendirian di SEA Games
Di TWC, Ayu mengisi slot pebalap Thailand Jutatip Maneephan yang saat ini membela tim asal Eropa, Alé BTC Ljubljana. Dia akan bahu membahu bersama Chaniporn Batriya, Sarocha Kamonkhon, Kanyarat Kesthonglang, Wilaowam Kunlanpha, Chanpeng Nontasin, Supuksorn Nuntana dan Phetdarin Somrat.
Budi menambahkan PB ISSI akan terus mengawal perkembangan Ayu karena pihaknya ingin prestasi tertinggi bisa diraih. Masuk tim kontinental Asia, kata dia, diharapkan mampu mampu menjadi penyemangat dan motivasi Ayu untuk bisa menembus tim-tim Eropa.
"Tahun ini banyak program untuk pebalap kita. Tidak hanya untuk road, tapi semua disiplin yang ada. Program tinggal dijalankan," kata pria asal Purwokerto itu.