Manila, Filipina (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-22 Indonesia Indra Sjafri mengakui skuatnya masih lemah dalam mengantisipasi situasi bola mati (set piece), sehingga kalah 0-3 dari Vietnam dalam laga final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa malam.
"Gol-gol dari set piece itu menjadi pekerjaan rumah kami. Sebenarnya sejak awal saya sudah memberitahu pemain soal keunggulan Vietnam di bola-bola atas," ujar Indra usai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Dua gol Vietnam pada partai puncak sepak bola putra SEA Games 2019 berawal dari set piece. Gol pertama datang dari sundulan Doan Van Hau yang memanfaatkan umpan tendangan bebas.
Lalu gol ketiga yang lagi-lagi dilesakkan oleh Doan Van Hau juga bersumber dari set piece. Bola sepakan bebas sempat ditepis kiper Nadeo Argawinata, lalu dimasukkan ke dalam gawang oleh Van Hau yang berada di depan gawang.
Juru taktik asal Sumatera Barat tersebut menganggap Vietnam tampil lebih baik sejak ditangani oleh pelatih asal Korea Selatan.
Selain set piece yang semakin tajam, Vietnam era Park dinilai Indra Sjafri mempunyai penguasaan bola dan pergerakan pemain yang bagus.
"Belum lagi Vietnam tampil dengan semangat luar biasa," tutur Indra.
Baca juga: Indonesia takluk 0-3 dari Vietnam
Meski demikian, juru taktik asal Sumatera Barat itu tetap memuji penampilan anak-anak asuhnya di final SEA Games 2019.
Menurut dia, performa yang ditunjukkan timnas U-22 Indonesia di laga tersebut adalah yang terbaik selama SEA Games 2019.
"Dalam laga tadi, secara performa kami lebih baik dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kami sengaja bermain terbuka karena ini laga tunggal, tak ada lagi pertandingan setelah ini. Hasilnya kalau tidak kalah, ya, menang," kata Indra.
Timnas U-22 Indonesia meraih medali perak sepak bola SEA Games 2019 usai ditaklukkan Vietnam dengan skor 0-3 di final, Selasa (10/12) malam. Gol-gol Vietnam disumbangkan oleh Doan Van Hau (dua gol) dan Do Hung Dung.
Indra Sjafri akui timnas U-22 lemah antisipasi "set piece"
Rabu, 11 Desember 2019 8:21 WIB