Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pengelola koperasi kopi Bali menyaksikan penyerahan Primaduta
Award 2019 dari Dubes RI di Bern Muliaman D Hadad kepada perusahaan Swiss yang bergerak di bidang perdagangan kopi, Blaser Co$ee AG di Wisma Duta RI (21/11).
Acara yang diselenggarakan dalam cuaca dingin yang mulai menghampiri Swiss ini juga dihadiri delegasi Kementerian Koperasi dan UKM, serta Duta Besar RI di WTO dan Atase Perdagangan RI di Jenewa, kata KBRI Bern dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Primaduta Award adalah bentuk penghargaan dari Pemerintah Indonesia kepada perusahaan-perusahaan asing yang telah melakukan impor produk-produk Indonesia. Award ini biasanya diberikan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI).
Tahun ini, Primaduta Awards diberikan kepada 45 perusahaan dari 31 negara. Blaser Trading AG menjadi salah satu penerima award tersebut.
Blaser Co$ee AG merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kopi. Perusahaan ini menjual kopi asal Indonesia, yaitu kopi Gayo yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara di berbagai toko swalayan Swiss.
Baca juga: Pelajar Indonesia andalkan kopi dalam "Nanjing International Consumer Good Expo"
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia ke Swiss karena mempunyai permintaan yang terus meningkat.
Lebih dari 70 persen perdagangan kopi dunia terjadi di Swiss. Negara kecil ini tidak hanya menjadi hub perdagangan tetapi tercatat sebagai negara pengekspor kopi dan produk kopi terbesar di dunia.
Ekspor kopi Indonesia ke Swiss mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2018 ekspor kopi Indonesia ke Swiss mencapai 15 juta dolar AS naik dibandingkan 2017 yang sebesar 13 juta dolar AS.
Terpilihnya Blaser Co$ee AG sebagai salah satu pemenang Primaduta Awards 2019 juga menjadi momentum yang baik setelah penandatanganan perjanjian Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) antara Indonesia dan negara-negara EFTA di mana Swiss menjadi salah satu anggotanya.
"Dengan ditandatanganinya IE-CEPA tahun lalu, terdapat peluang ekonomi besar yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia maupun Swiss. Semoga ke depan akan lebih banyak lagi perusahaan Swiss yang dapat mengikuto contoh Blaser Co$ee AG," kata Muliaman Hadad.
Baca juga: Kopi dan minuman tradisional Indonesia disukai pengunjung WTM London
Selain itu, perusahaan Swiss tersebut juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup dan satwa di Indonesia melalui keterlibatannya dalam proyek yang dinamakan Orang Utan Coffee Project di Sumatera.
Proyek ini adalah sebuah kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat Swiss dan Pemerintah Indonesia untuk membantu para petani kopi lokal dalam mengelola perkebunannya secara berkelanjutan tanpa merusak hutan serta menyisihkan sebagian hasil penjualan kopi untuk perlindungan orang utan.
Muliaman Hadad menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas penghargaan Primaduta Award kepada perusahaan asal Swiss tersebut.
"Tidak banyak perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga memang Blaser layak mendapatkan Primaduta Award 2019 ini," kata Dubes dalam sambutannya.