Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut insiden penusukan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, (Polhukam) Wiranto sebagai perbuatan yang begitu keji.
"Tentunya situasi seperti ini sangat memprihatinkan kita semua. Apa yang terjadi itu begitu keji, dan bisa terjadi kepada siapapun," katanya usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin.
AHY datang bersama sang ayah, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan adiknya, Edhie Baskoro (Ibas) menjenguk Wiranto yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Ia berharap kejadian seperti itu tidak terulang terhadap siapapun di manapun di Indonesia, serta mendoakan Wiranto segera pulih agar bisa menjalani aktivitasnya seperti sediakala.
Menurut dia, seluruh masyarakat di Indonesia pasti menginginkan negerinya aman dan damai meski terkadang terjadi perbedaan pendapat satu sama lain.
"Kita tahu tidak pernah ada negara manapun bangsa manapun yang selalu sepaham. Tetapi, jangan sampai berbeda paham pendapat dan gagasan itu diekspresikan secara anarkis dan dalam wujud kekerasan," katanya.
Apalagi, kata putra sulung SBY itu, perbuatan yang membahayakan jiwa seseorang.
AHY mengimbau sebagai sesama anak bangsa untuk terus mempererat persatuan, dan jika memiliki perbedaan agar diselesaikan dengan cara-cara yang beradab.
"Karena negeri ini menjamin kemerdekaan untuk berekspresi secara terbuka dengan baik tentunya. Kita juga menjunjung tinggi norma dan hukum yang berlaku," katanya.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Umum PP PBSI Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di daerah Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) siang.
Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.