Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan terima kasih partainya kepada kalangan Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin atas dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, menjelang pelantikan Presiden dan Wapres RI terpilih segera bulan ini.
"Kami berterima kasih kepada para kiai kami yang atas doa restu dan dukungannya, sehingga Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf, pasangan umaro-ulama pada Oktober 2019 akan ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI," kata Hasto pada silaturahmi PDIP dengan santri Ponpes Luhur Al Tsaqafah binaan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di Jakarta, Selasa malam.
Hasto mengatakan PDIP yang menjadi partai pengusung utama Jokowi-Ma'ruf berterima kasih kepada Nahdiliyin yang mendukung PDIP sehingga PDIP mengukir sejarah sebagai partai pemenang pemilu dua kali berturut turut pada 2014 dan 2019.
Hasto menyatakan sejak Indonesia berdiri, persaudaraan kaum nasionalis dan Nahdliyin sudah terjaga dan keduanya menjadi pilar utama bangsa. PDIP sebagai partai nasionalis, kata dia, sejak dulu sangat peduli kepada kaum Nahdliyin.
Baca juga: PDIP tak desak Jokowi untuk memastikan kabinet
Dia mengungkapkan dahulu Bung Karno pergi ke Uni Soviet untuk mencarikan makam Tokoh Islam Imam Al Buchori. Selain itu dia menekankan, di tengah fitnah bahwa Soekarno dan PDIP anti-Islam, justru proklamator RI itulah yang membangun masjid di bumi paling utara itu.
Sedangkan masjid di bumi paling selatan yakni di Afrika Selatan, dibangun oleh putri Bung Karno yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengungkapkan bahwa Megawati adalah tokoh yang mengusulkan kepada Presiden Jokowi pada awal pemerintahan 2014, agar warga NU menjadi menteri yang membidangi urusan rakyat, agar salah satunya bisa meningkatkan kesejahteraan Nahdliyin.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan pasangan tersebut sebagai simbol kemenangan nasionalis-santri.
"Kemenangan pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf itu simbol kemenangan nasionalis-santri," kata Said Aqil Siradj disela acara silaturahmi PDI Perjuangan dengan santri yayasan binaannya di Ponpes Luhur Al Tsaqafah, Jakarta, Selasa malam.
Baca juga: Indikator: pemilih NU tentukan kemenangan Jokowi-Ma'ruf
Said mengatakan Presiden Jokowi merupakan sosok tokoh nasionalis dan juga sekaligus santri, sebab Presiden Jokowi melakukan rukun Islam dengan baik seperti sholat lima waktu, puasa Senin-Kamis, umroh dan menunaikan haji.
Sementara Kiai Ma'ruf menurutnya tokoh berlatar belakang santri yang juga nasionalis. Dia menekankan dengan bersatunya nasionalis dan santri, maka segala persoalan bangsa akan selesai.
Dia mengingatkan bahwa persatuan nasionalis dan santri pada era penjajahan terbukti dapat membawa bangsa ke dalam kemerdekaan.