Jakarta (ANTARA) - Google mengungkap kenaikan penelusuran terkait pariwisata sebesar 39 persen sejak awal 2018.
"Data di Google Search dalam 18 bulan terakhir menunjukkan lonjakan dalam industri wisata di Indonesia," ujar Industry Manager Google Indonesia Zulfi Rahardian, di Jakarta, Selasa.
Zulfi mengatakan peningkatan industri pariwisata dalam jaringan (online) di Indonesia didorong oleh pertumbuhan online travel aggregator (OTA) yang menawarkan berbagai fitur dan layanan untuk pengguna.
Penelusuran untuk fitur dan layanan akomodasi naik sebesar 138 persen dari paruh pertama 2018.
Sejak paruh pertama 2018 hingga paruh pertama 2019, penelusuran untuk OTA seperti Traveloka, Tiket.com dan Pegipegi naik 20 persen secara agregat.
Baca juga: Kini bisa pesan Gojek lewat Asisten Google
Selain itu, menurut Zulfi, perkembangan sektor akomodasi yang semakin bertumbuh dengan long-tail hotel juga menjadi faktor pendorong peningkatan industri pariwisata online di Indonesia.
Pencarian yang berkaitan dengan hotel dan akomodasi pun naik sebanyak 36 persen di Indonesia.
Google juga melihat adanya peningkatan minat pada akomodasi murah, baik penyedia layanan ber-merek maupun non-merek.
Penulusuran untuk akomodasi hemat dalam kategori bermerek, seperti Airyroom, Reddoorz dan OYO, naik lima kali lipat sepanjang periode paruh pertama 2018 hingga paruh pertama 2019.
"Pencarian yang umum seperti hotel murah tumbuh 58 persen dalam 18 bulan terakhir. Hal itu memberi kesempatan bukan hanya top brand hotel, tapi juga brand lokal untuk tumbuh," kata Zulfi. (adt)
Baca juga: Yuk, Ikut Pelatihan UKM Gratis dari Google
Pencarian tentang pariwisata di Google naik 39 persen
Selasa, 24 September 2019 21:24 WIB