Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah jadwal penerbangan dari Bandar Udara Ngurah Rai berubah terkait kepulangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dari arena KTT ASEAN di Nusa Dua, Sabtu sore.
Sejumlah pesawat mengalami penundaan penerbangan antara dua hingga tiga jam dari jadwal yang seharusnya akibat kepulangan kepala negara adi daya itu ke negaranya.
"Sesuai jadwal yang tertera di tiket saya seharusnya terbang pukul 16.00 Wita, tapi baru saja saya mendapat pengumuman penundaan hingga pukul 18.30 Wita," kata Carlo Lumbanraja, calon penumpang pesawat Batavia Air jurusan Denpasar-Jakarta.
Ia sendiri tidak yakin pesawat yang ditumpanginya akan berangkat tepat waktu, yakni pukul 18.30 Wita.
"Kalau dilihat dari jumlah pesawat yang 'delayed' itu banyak, saya jadi tidak yakin, pesawat yang saya tumpangi akan berangkat sesuai jadwal," katanya menuturkan.
Obama bertolak menuju negaranya dengan dilepas oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal.
Sejak awal kesibukan menyambut pelaksanaan KTT ASEAN di Nusa Dua, jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat di Bandara Ngurah Rai mengalami penundaan.
Bahkan, pada saat kedatangan Obama di Bali, Kamis (17/11) petang tercatat 14 jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat dari Bandara Ngurah Rai tertunda.
Pada hari Rabu (16/11), kedatangan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-408 dari Jakarta di terminal internasional Bandara Ngurah Rai mengalami keterlambatan hampir dua jam.
Hal itu disebabkan saat keberangkatan dari Jakarta mengalami penundaan selama satu jam dan ketika hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai harus bertahan di udara sekitar 30 menit karena pihak Bandara memprioritaskan kedatangan pesawat para delegasi KTT ASEAN.
Di tengah-tengah rumitnya jadwal penerbangan itu, layar monitor yang menayangkan jadwal kedatangan pesawat di area penjemputan samping pintu terminal internasional Bandara Ngurah Rai tidak aktif sehingga menambah kebingungan para penjemput, termasuk dari pihak hotel dan agen perjalanan.
Menurut petugas di ruang informasi terminal internasional, layar monitor tersebut rusak sejak empat hari sebelumnya.(*)