Denpasar (Antara Bali) - PT Aerowisata Hotels and Resorts menginvestasikan dana miliaran rupiah untuk mewujudkan hotel dengan pemenuhan standar pelayanan ramah lingkungan (eco hotel).
"Untuk satu hotel yang berstandar 'eco hotel' investasi yang kami tanamkan bisa mencapai Rp15 miliar. Tahun ini saja ada lima hotel kami yang sudah bersertifikat 'eco hotel'," kata Executive Vice President PT Aerowisata Hotels and Resorts, Anton Partono, di Sanur, Denpasar, Selasa.
Ia mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan program "eco hotel" di Hotel Sanur Beach, pihaknya menginvestasikan dana mencapai Rp15 miliar.
"Hotel Sanur Beach ini sudah tua sehingga investasinya lebih besar. Sama halnya dengan di Preanger Hotels (Bandung) yang investasinya juga mencapai Rp15 miliar. Berbeda dengan di Hotel Senggigi Beach (Lombok) yang hanya Rp5 miliar karena relatif baru beroperasi. Jadi, investasi 'eco hotel' itu tergantung lama dan tidaknya hotel beroperasi," katanya seusai menerima sertifikat Eco Hotel dari PT TUV Rheinland Internasional Indonesia itu.
Meskipun demikian, dia tetap yakin bahwa investasi bernilai miliaran rupiah untuk menciptakan hotel yang ramah lingkungan itu akan kembali dalam jangka waktu empat tahun.
Sementara itu, Christian Shield selaku Senior Advisor Aerowisata, menambahkan bahwa banyak keuntungan yang diraihnya dari program "eco hotel" tersebut.
"Grand Preanger saja bisa menghemat biaya operasional Rp1,2 triliun dalam satu tahun, di antaranya pemberian fasilitas kamar mandi air hangat yang dulunya kami memanfaatkan solar untuk menggerakkan 'water heater', sekarang beralih ke gas. Demikian juga dengan meniadakan 'bath tub' di kamar dan cukup dengan 'shower' juga mampu menekan biaya operasional," katanya.
Presiden Direktur PT TUV Rheinland Internasional Indonesia, Muhammad Bascharul Asana, mengakui bahwa untuk mendapatkan sertifikat "eco hotel" tidak mudah.
"Ada delapan elemen penilaian yang harus dipenuhi, di antaranya efisiensi energi, penghematan air, dan penggunaan alat-alat kantor. Setiap elemen bisa terdiri dari puluhan item yang harus dipenuhi," katanya. (**)