Badung (ANTARA) - Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali-Nusra akan melakukan investigasi penyebab terbakarnya bus apron milik Gapura Angkasa di Apron sisi airside depan parking stand nomor 23 terminal Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat pukul 13.24 Wita.
"Kami hingga saat ini belum dapat menyimpulkan dugaan penyebab terbakarnya bus tersebut. Dan sesuai tugas dan kewenangan, kami akan melakukan investigasi lebih mendalam terkait insiden ini," ujar Plh Kepala Otban IV Bali-Nusra Edison Saragih.
Ia mengatakan, investigasi tersebut dilakukan dengan memeriksa seluruh data-data yang ada seperti dari rekaman kamera CCTV serta penyelidikan dan wawancara kepada pihak terkait dan saksi-saksi yang ada.
"Semua akan kami periksa dan kami analisa untuk mencari faktor kontribusi yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini," katanya.
Ia menegaskan untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan mengeluarkan safety recomendation bagi operator jasa di kawasan bandara.
Baca juga: Sebuah bus terbakar di apron Bandara Ngurah Rai
Rekomendasi keamanan tersebut akan dikeluarkan berdasarkan hasil investigasi insiden terbakarnya bus apron milik Gapura Angkasa tersebut.
"Mungkin nanti rekomendasi dari sisi personelnya, fasilitasnya maupun dari standar prosedur operasionalnya," kata Edison.
Dari investigasi dan rekomendasi tersebut, pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan inspeksi terhadap bus apron milik seluruh armada jasa, khususnya milik Gapura Angkasa untuk mengantisipasi hal serupa.
Sementara itu, General Manager Gapura Angkasa Denpasar, I Ketut Dedy Harianto menegaskan, bus yang terbakar tersebut dalam kondisi yang laik untuk digunakan.
"Busnya produksi tahun 2003 dan masih laik beroperasi. Tiap hari kami juga melakukan perawatan bus untuk memastikan kondisinya, itu ada checklist-checklist," katanya.
Otoritas Bandara investigasi terbakarnya bus di Ngurah Rai
Jumat, 6 September 2019 19:23 WIB