Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster menginginkan "keharuman" bunga serta berbagai flora khas lokal khas Pulau Dewata mampu mendunia, sehingga dia meminta para perangkai bunga tak selalu berorientasi pada produk luar negeri, namun kembali pada kekhasan Bali.
"Sebaliknya, kita yang harus menerbangkan apa yang kita miliki ke dunia internasional, dengan catatan harus tetap berpijak pada kearifan lokal," katanya saat memberikan sambutan pada acara 'Floral Arrangement Demo and Workshop' di Plaza Renon, Denpasar, Minggu.
Menurut istri Gubernur Bali itu, daerah setempat sesungguhnya memiliki beragam jenis bunga yang tak kalah cantik dengan bunga dari mancanegara. "Jangan semua impor. Kita harus naikkan gengsi bunga lokal," ujarnya.
Bahkan dia menginginkan di kemudian hari Bali mempunyai satu seni merangkai bunga seperti Jepang yang dikenal dengan Ikebana. "Kita buat sebuah nama untuk seni merangkai bunga khas Bali," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia memuji kepiawaian Didon Kajeng, seorang Bali Floral Designer yang menghasilkan karya-karya luar biasa dengan memanfaatkan jenis bunga lokal.
Ia berharap, peserta workshop bisa meneladani semangat dan kreativitas yang ditunjukkan Didon. "Didon adalah sosok luar biasa. Dia multitalenta. Saya dulu mengenalnya sebagai monolog teater dan pembaca puisi yang sangat andal," kata Putri Koster.
Menurutnya seorang Didon berperan sebagai pemantik dan pemicu. Tidak harus meniru, tetapi ciptakan karya-karya baru dan kembangkan kreativitas.
Baca juga: Wagub ingin Bali jadi "The Island of Flower"
Sementara itu, Didon Kajeng menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Putri Koster. Didon mengenang betapa tidak mudah membangkitkan kepercayaan diri ketika dirinya tak lagi bisa melihat. Namun ia tetap bangkit dan berusaha hingga lambat laun kepercayaan dirinya kembali pulih.
Dalam keterbatasan, itu justru menciptakan karya-karya yang mengundang decak kagum. Menurut Didon, pengalaman paling berkesan adalah saat ia diminta mendekorasi hotel saat Presiden ke-43 Amerika Serikat George W Bush berkunjung ke Bali di tahun 2006 silam.
Kala itu, ia menyuguhkan dekorasi bernuansa alam Indonesia dengan menggunakan buah dan bunga lokal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Bali.
Salah satu ciri khas rangkaian bunga yang menjadi daya tarik karya Didon adalah penggunaan dedaunan lokal khas flora Bali, salah satunya janur. "Kalau bunga yang indah-indah, di luar negeri sangat banyak. Kalau dedaunan, kita unggul. Makanya saya banyak memanfaatkan dedaunan," tambahnya.
Dengan sentuhan kreativitas, dedaunan yang dipadu bunga lokal seperti gemitir, ratna, matahari, kembang seribu, jepun dan bunga lainya disulap menjadi rangkaian bunga yang cantik nan menawan. Salah satu ciri khas rangkaian bunga Didon adalah pemanfaatan janur yang dibentuk sedemikian rupa.
Workshop kali ini mengusung tema "east meet west" atau pertemuan timur dan barat. "Tema ini memiliki makna, kita memanfaatkan flora lokal seperti janur dan berbagai bunga, tapi rangkaian yang dihasilkan berselera internasional," ucapnya.
Dengan langkah ini, Didon yakin flora khas Bali akan mampu bersaing di kancah internasional.
Membaur dengan para peserta workshop, Putri Koster juga menunjukkan kepiawaian merangkai bunga menjadi sebuah buket cantik.
Baca juga: Mahasiswa ISI Denpasar jadikan Bunga Jempiring sebagai fasilitas publik
Putri Koster inginkan bunga lokal Bali mendunia
Minggu, 1 September 2019 21:11 WIB