Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantah telah ada pembicaraan untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, karena pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati merupakan silaturahmi dua tokoh bangsa.
"Presiden terpilih saja belum dilantik, masa bicara 2024," kata Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pertemuan antara Prabowo-Megawati yang sudah berlangsung dua kali setelah Pilpres 2019, merupakan silaturahmi biasa karena keduanya memiliki hubungan baik.
Riza menceritakan orang tua Prabowo dan Megawati, yaitu Soemitro Djojohadikusumo dan Soekarno memiliki hubungan yang baik semasa hidupnya.
"Orang tua keduanya yaitu Bung Karno dan Pak Mitro memiliki hubungan yang baik, lalu Pak Prabowo dengan dengan Pak Taufik Kiemas dan Ibu Mega hubungannya baik," ujarnya.
Dia menilai meskipun silaturahmi tetap terjalin, bisa saja di Pemilu 2024 Gerindra dan PDIP berkoalisi dan bisa juga "bertempur" dalam kontestasi demokrasi.
Baca juga: Gerindra dan Demokrat tegaskan rekonsiliasi
Baca juga: Gerindra mau rebut ketua MPR
Menurut dia, kalau kedua partai itu berkoalisi, itu sesuatu yang baik karena sesama partai nasionalis.
"Kalau bertempur, itu sesuatu yang baik juga karena PDIP dan Gerindra memiliki kader yang bisa tampil di Pilpres 2024, itu sesuatu yang baik," katanya.
Dia mengatakan Gerindra merupakan partai yang matang dan dewasa sehingga miliki banyak kader yang siap dimajukan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Partai Gerindra bantah telah ada pembicaraan Pilpres 2024
Jumat, 9 Agustus 2019 22:50 WIB