Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Jembrana Provinsi Bali pada Selasa (16/7) menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
"Laporan dari lapangan, genting bangunan berjatuhan dan kaca pecah," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di Jakarta, Selasa.
Genting berjatuhan di beberapa rumah/kantor dan kaca pecah di kantor BBMKG Wil. III, Pura Loka Natha, SD 8 Ungasan, SDN 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan, dan gapura pintu masuk ITDC Nusa Dua. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa 6 SR guncang Bali
Gempa yang awalnya berkekuatan magnitudo 6,0 itu guncangannya dirasakan di daerah Badung V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, dan beberapa orang diluar rumah).
Baca juga: Gempa Bali dirasakan warga Jember-Jatim
Baca juga: Getaran gempa di Bali terasa hingga Lombok
Selain itu, dirasakan juga di Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah), Jember, Lumajang II- III MMI.
Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,2 dan magnitudo terkecil 2,4.
Gempa Jembrana-Bali sebabkan sejumlah bangunan rusak
Selasa, 16 Juli 2019 12:20 WIB