Denpasar (ANTARA) - BMKG Wilayah III Denpasar beri peringatan dini terkait cuaca dan gelombang tinggi bagi wilayah perairan Bali yang berlaku selama tiga hari yaitu dari 10 hingga 12 Juli 2019, yang ditujukan kepada wisatawan yang ingin melakukan penyebrangan, dengan memerhatikan kondisi gelombang laut terkini.
"Secara umum, kondisi dari tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0,25-2 meter, perairan selatan Bali berkisar 1-4 meter, di Selat Bali berkisar 0,5 - 3 meter dan selat Lombok berkisar antara 0,75 - 3 meter," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Denpasar, Iman Faturahman, saat dikonfirmasi melalui media sosial, Kamis.
Ia mengatakan prakiraan ketinggian gelombang dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga hal ini sangat perlu diperhatikan bagi para otoritas pelabuhan dan pihak-pihak perairan.
Adapun tinggi gelombang secara umum disebabkan oleh 3 hal utama, yaitu kecepatan angin (saat ini angin di wilayah perairan Bali-NTB dan sekitarnya dapat mencapai mencapai 25 knot/ 45km/jam), lamanya angin bertiup (angin pada bulan Juli cenderung bertiup terus menerus dari arah timuran dan Fetch (luasan daerah dengan arah angin yang sama) saat ini luasan daerah tiupan angin timuran mencakup sebagian besar Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT.
Untuk itu, katanya, pihaknya memberikan imbauan bagi masyarakat, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar selalu memperhatikan potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai lebih dari 2 meter di perairan selatan bali. Selain itu juga, untuk selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/cuaca ekstrem, yang akan mempengaruhi aktifitas di laut.
"Terkait aman atau tidaknya mengadakan aktifitas di laut, seperti melaut bagi nelayan ataupun penyeberangan bagi wisatawan, semua itu menjadi otoritas pelabuhan yang berwenang, tetapi dengan ketinggian gelombang di atas 2 meter, cukup berisiko melakukan aktivitas bahari," kata Iman Faturahman.
Iman juga menjelaskan bahwa BMKG setiap harinya bertugas, sebatas memberikan informasi dan peringatan bagi para pelaku wisata bahari, untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh otoritas pelabuhan baik menunggu hingga kondisi aman atau tetap melanjutkan pelayaran.
"Kalau untuk pelayaran sendiri nanti akan ditindaklanjuti oleh otoritas pelabuhan apakah menunggu sampai bisa berlayar atau aman lah ataukah tetap melanjutkan pelayaran, jadi hal ini tergantung dari kapasitas kapal juga," ujarnya.
Pihak BMKG juga selalu melakukan koordinasi dengan setiap pelabuhan di Bali, demi keselamatan dan keamanan aktifitas penyebrangan di wilayah perairan Bali.
BMKG beri peringatan "gelombang tinggi" perairan Bali
Kamis, 11 Juli 2019 14:18 WIB