Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) siap menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk mengatasi dampak bencana kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah.
"Kita siap menyalurkan CPB jika pemda setempat sudah membuat surat tanggap darurat kekeringan," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Jumat.
Namun, menurut Harry, hingga saat ini belum ada pemda yang meminta bantuan beras untuk mengatasi kekeringan di daerah mereka. Kemensos menyimpan CBP di gudang-gudang Bulog di daerah, sehingga jika kapan saja dibutuhkan bisa segera disalurkan.
Perum Bulog masih menyimpan sebanyak 2,1 juta ton CBP untuk didistribusikan tahun 2019.
Sejumlah wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jakarta Utara mengalami kekeringan akibat dampak kemarau.
Baca juga: Kemarau dan keringan di NTB makin meluas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat seluas 1.040 hektare sawah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terancam gagal panen atau puso akibat kekeringan.
Seluas 301 hektare sawah di Nusa Tenggara Barat juga mengalami kekeringan. Dari sembilan kabupaten/kota di NTB yang terdampak parah kekeringan terluas di Kabupaten Lombok Tengah meliputi 83 desa di sembilan kecamatan dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak mencapai 69,380 KK atau 273,967 jiwa.
Kemdian di Kabupaten Sumbawa dengan 42 desa di 17 kecamatan dengan jumlah yang terdampak sebanyak 20,189 KK atau 80,765 jiwa. Selanjutnya, disusul Kabupaten Lombok Timur dengan 37 desa di tujuh kecamatan dengan jumlah terdampak 42,546 KK atau 128,848 jiwa.
Kemudian, di Kabupaten Bima dengan 35 desa di sembilan kecamatan dengan jumlah sebanyak 1.732 KK atau 5,660 jiwa. Kabupaten Dompu dengan 33 desa di delapan kecamatan dengan jumlah terdampak 15,094 KK atau 48,717 jiwa.
Baca juga: BMKG : 10 daerah terancam kekeringan, termasuk Bali
Kemensos siap salurkan beras hadapi kekeringan
Jumat, 5 Juli 2019 13:08 WIB