Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta para perajin dan pedagang dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 yang dimulai pada 15 Juni mendatang agar tidak menjual produk terlalu mahal, karena pemerintah provinsi setempat telah menggratiskan biaya sewa stan pameran.
"Yang dijual harus berkualitas, lebih tertib, sehat dan jangan mahal-mahal karena sudah gratis. Supaya yang pesta semua, yang peserta pesta, penontonnya juga pesta, dan makan murah," kata Koster saat memimpin Rapat Pleno Persiapan PKB ke-41, di Denpasar, Senin malam.
Dengan tidak membayar sewa stan lagi di Pesta Kesenian Bali (PKB) lagi dan hal tersebut sudah dituangkan dalam peraturan gubernur, Koster mengharapkan harga barang kerajinan maupun kuliner dapat lebih ditekan, tidak seperti dalam pelaksanaan PKB tahun-tahun sebelumnya.
Menurut orang nomor satu di Bali itu, kebijakan menggratiskan sewa stan merupakan wujud keberpihakannya untuk meringankan para perajin dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produknya.
"Namanya saja industri kecil dan menengah, modalnya kecil, untungnya juga kecil. Modalnya saja kecil, bagaimana mau untung besar? Kalau untungnya cuman dikit dan diminta suruh bayar 'kan nggak ada untungnya, belum lagi untuk ongkos makan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Koster juga mengingatkan agar panitia benar-benar melaksanakan proses seleksi, jangan karena merasa dekat dengan pihak sana-sini, lantas mendapatkan prioritas menjadi peserta pameran. "Saya membuka ruang untuk semua pihak, jangan sampai peserta PKB itu-itu saja," katanya.
Gubernur Bali pun mengingatkan para peserta pameran supaya senantiasa menjaga kebersihan, jangan sampai sampah berserakan dimana-mana, sehingga menimbulkan kesan jorok.
Guna mendukung implementasi Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Koster meminta para pedagang kuliner khususnya agar tidak menyediakan sedotan dari plastik.
"Demikian juga untuk dekorasi dari semenjak pawai, saat pembukaan, hingga pelaksanaan PKB selama satu bulan agar benar-benar terbebas produk-produk berbahan plastik," ucapnya.
Gubernur Bali sangat berharap pelaksanaan PKB tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik itu dari sisi konten, format maupun tata cara pelaksanaan. Penyelenggaraan harus lebih bagus dan berkualitas sesuai dengan tema PKB yakni Bayu Pramana - Memuliakan Sumber Daya Angin sebagai salah satu implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Setiap unsur baik pelaksanaan pawai, pergelaran, pameran, workshop, sarasehan, dan Iomba harus menerjemahkan secara fokus dan terintegrasi tema PKB," katanya.
Sementara itu Tim Kurator PKB dalam laporannya yang disampaikan Prof Dr I Gede Arya Sugiartha yang juga Rektor ISI Denpasar menyampaikan jika Pesta Kesenian Bali akan dimulai pada tanggal 15 Juni hingga 13 Juli 2019.
Tema "Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin" dikatakan I Gede Arya Sugiartha, tersebut hendaknya menjiwai seluruh isian kegiatan dalam Pesta Kesenian Bali, dari pawai, pergelaran, parade, Iomba, pameran, sarasehan, maupun workshop.
Tema: Bayu Pramana dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya, energi, dan kekuatan unsur semesta, yakni: udara, angin, nafas, atau sebutan Iain. Energi semesta ini menjadi fondasi peradaban krama Bali dari masa ke masa, yang terpancar dalam segala aspek kehidupan sakala-niskala, dari peradaban pikir, cara hidup, sistem kepercayaan, hingga ke hal yang bersifat transenden.
"Konsep adiluhung ini hendaknya akan menjadi pemantik kreativitas berbasis tradisi Bali, yang kemudian dapat mengilhami generasi Bali masa kini untuk selalu mencintai kebudayaan Ieluhur untuk membangun karakter, jatidiri, dan kesejahteraan bersama," ucapnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Danrem 163/Wirasatya Kolonel Arh A.M. Suharyadi, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana, Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali Gede Darmawa, Kepala Biro Humas dan Protokol Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana, Kepala Satuan Pol.PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, perwakilan Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota, Ketua Harian Listibya Bali Komang Astita, dan undangan lainnya.