Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menginginkan rencana pengoperasian unit dan jalur kereta api di Pulau Dewata nantinya bisa bernuansa lokal atau tetap harmonis dengan alam dan budaya Bali serta ramah lingkungan.
"Kami ingin desain yang beda, dengan estetika dan ciri khas tersendiri, dengan sentuhan (nuansa) lokal. Jadi berbeda dengan daerah lain. Bali ini kecil, tapi selalu dilihat dunia," kata Koster dalam Pemaparan dan Diskusi Pembangunan Kereta Api Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat malam.
Rencana pembangunan kereta api tersebut, menurut Koster, sebagai perwujudan jaringan transportasi yang memadai di Pulau Dewata dan masyarakat pun telah merespons baik rencana itu.
"Bali 'kan jadi tujuan wisata dunia, jadi sorotan internasional. Sudah sepantasnya punya jaringan transportasi yang memadai," ujarnya.
Ke depan, Koster juga menyatakan akan terus mendorong penyempurnaan sistem transportasi di Bali. "Transportasi darat, laut dan udara akan terus disempurnakan selain untuk masyarakat, juga mendukung industri pariwisata di Bali," ucapnya.
Selain itu, pemerintah pusat menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 20 juta orang per tahun. Bali sendiri tetap menjadi destinasi wisata unggulan untuk menggaet kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air. "Dan ini mesti didukung oleh sarana transportasi yang baik," kata pria asal Sembiran, Buleleng ini.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Gede Pasek Suardika menyatakan dukungannya, bahkan mendorong realisasi pembangunan dan pengembangan kereta api di Bali.
"Ini juga sesuai amanah Bapak Presiden yang mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas nasional," ucapnya.
Ia juga menyarankan agar jalur kereta api nantinya bisa terhubung pula dengan bandara dan pusat-pusat kegiatan lain, sehingga mempercepat akses dan layanan pada masyarakat.