Badung (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, Bali, menggelar rapat High Level Meeting untuk membahas sekaligus mengevaluasi kegiatan pengendalian inflasi di Kabupaten Badung menjelang hari raya.
"Rapat ini kami lakukan juga untuk mengantisipasi lonjakan harga pada bulan puasa, menjelang Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim dan Hari Saraswati, Hari Raya Pagerwesi, Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, pertemuan yang rutin digelar setiap tahun itu guna membahas upaya-upaya pengendalian dan menekan inflasi di wilayah Kabupaten Badung.
Menurutnya, ada tiga hal besar yang berdampak pada inflasi daerah yaitu, mengenai ketersediaan dan dasar produksi, distribusi dari ketersediaan produksi dan pengendalian harga.
"Memang dalam penanganan inflasi ini yang terpenting juga diperhatikan adalah bagaimana kesesuaian antara kebijakan strategis kami dalam TPID dengan faktor-faktor penyebab inflasi tersebut," katanya.
Wabup Suiasa mengharapkan, kedepannya produksi kebutuhan pokok yang belum dapat dipenuhi baik dari perikanan maupun dari pertanian agar dapat semaksimal mungkin terus dilakukan upaya peningkatan produksinya, khususnya produksi cabe di Badung sehingga dapat memberdayakan petani dan menekan harga.
"Selain itu perlu juga membuat konten TPID di Kominfo guna menyampaikan informasi perkembangan persediaan dan harga untuk dipublikasikan kepada masyarakat sebagai sosialisasi kondisi kebutuhan pokok dan juga harganya kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Badung, Ni Putu Minarni menjelaskan, perkembangan indeks konsumen/inflasi per bulan April 2019 bahwa inflasi secara nasional per April sebesar 0,44 persen, inflasi tahun kalender 0,80 persen dan inflasi year to year (yoy) 2,83 persen.
Sementara potensi inflasi di Bali khususnya Denpasar dan Singaraja masih di bawah nasional. Menurutnya, ada tujuh kelompok penyebab inflasi diantaranya, bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, perumahan, listrik, gas, bahan bakar, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi, olahraga, transportasi komunikasi dan jasa keuangan.
Sebagai salah satu upaya menstabilkan harga, Pemkab Badung akan melakukan operasi pasar sebanyak tiga kali, yaitu pada 10 Mei mendatang di Desa Taman, Abiansemal, 24 Mei di Dalung, Kuta Utara dan 27 Mei di Kelurahan Benoa wilayah Kuta Selatan.