Badung (ANTARA) - Sebanyak lebih dari 500 orang peserta perwakilan dari enam kecamatan di wilayah Kabupaten Badung, Bali, mengikuti kegiatan "Utsawa Dharmagita" Badung tahun 2019.
"Utsawa Dharmagita ini membuktikan bahwa sastra Bali memiliki nilai-nilai dan hakikat agama yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari," kata Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, saat membuka kegiatan itu di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, Utsawa Dharmagita juga diselenggarakan sebagai upaya menyosialisasikan pengembangan sastra Bali, sehingga masyarakat mampu mendalami ajaran agama Hindu dengan sangat tepat.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, untuk ke depannya kami berkomitmen kegiatan Utsawa Dharmagita agar selalu diadakan dengan peserta dari berbagai tingkatan usia mulai dari anak-anak, kelompok golongan remaja, dewasa hingga lansia," katanya.
Wabup Suiasa menjelaskan, "Utsawa Dharmagita" sangat sejalan dengan program kerja serta visi misi Pemkab Badung dalam hal pemberdayaan, peningkatan dan pembangunan di bidang agama, adat, budaya, seni serta tradisi.
”Utsawa Dharmagita ini juga merupakan salah satu bukti terwujudnya keseimbangan antara pembangunan fisik dan nonfisik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Badung, IB Anom Bhasma mengatakan, "Utsawa Dharmagita Badung 2019 melombakan beberapa kategori seperti Kidung anak-anak, Kidung lansia, Mecepat anak-anak, membaca Sloka, menghafal sloka, Palawakya remaja, Dharma Wecana Bahasa Bali, dharma wecana bahasa inggris serta Dharma Widya bagi pelajar.
“Kegiatan ini kami harapkan dapat menjadi persiapan mengikuti Utsawa Dharmagita tingkat Provinsi Bali yang akan dilaksanakan bersamaan dengan pesta kesenian bali nanti," katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan itu juga merupakan bagian dari kegiatan "Bulan Bahasa Bali" yang dilakukan oleh Gubenur Bali.
Diharapkan, kegiatan itu mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Bali bagi anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Menurutnya, ke depannya masyarakat Badung diharapkan dapat terus melestarikan bahasa Bali dan sastra agama Hindu.
”Kami juga memiliki program kegiatan menulis atau nyurat Bahasa Bali di sekolah-sekolah. Tahun ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Petang dan beberapa sekolah lain, sehingga kami telah memiliki kader Bahasa Bali sebanyak 5.000 orang dari tingkatan SD sampai SMA,” kata Anom Bhasma. (ed)