Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto turut menghadiri seremoni PT HPM Export Production Line Off dan Peringatan Ultah ke-20 PT HPM di Pabrik Honda Prospect Motor Karawang, Jawa Barat, Selasa.
"Ekspor perdana All New Brio pada 2019 direncanakan ke Filipina dan Vietnam dengan nilai ekspor mencapai Rp1 triliun dengan tingkat komponen dalam negeri mencapai 89 persen," kata Menteri Airlangga dalam sambutannya.
Airlangga menjelaskan PT HPM sejak 2013 telah melakukan ekspor mobil CKD (tidak dalam bentuk utuh/harus dirakit) untuk 11 model kendaraan bermotor roda empat merek Honda ke 12 negara tujuan ekspor di Asia dan Amerika.
Sampai 2018, nilai ekspor PT HPM mencapai Rp12 triliun dan ditargetkan mencapai Rp25,5 triliun pada 2021. Total produksi akumulasi dari HPM hingga kini mencapai 1,3 juta unit kendaraan.
Investasi PT HPM di Indonesia pada 2019 telah mencapai Rp4,2 triliun. Saat ini perusahaan telah memiliki dua pabrik yang mampu meningkatkan mencapai 200.000 unit per tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 6.900 orang.
Selain dalam bentuk CKD, PT HPM juga melakukan ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk CBU (diekspor dalam keadaan utuh) yaitu Honda Freed yang diprodujsu di Pabrik Karawang tahun 2011-2014 ke Thailand dan Malaysia.
Dukungan Kemenperin ini merupakan upaya terciptanya penambahan investasi baru maupun perluasan untuk merealisasikan target produksi 1,5 juta unit kendaraan pada 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer for Regional Operations (Asia and Oceania) Honda Motor, Masayuki Igarashi, mengatakan Indonesia telah menjadi pasar yang penting untuk bisnis Honda dan menjadi kontributor utama dalam penjualan di wilayah Asia dan Oseania.
"Untuk mewujudkan komitmen kami terhadap pasar Indonesia, kami telah meningkatkan investasi melalui pengembangan berbagai fasilitas serta memproduksi beberapa model yang dikembangkan khusus untuk konsumen Indonesia," kata Masayuki.
***1***