“Di 2019 ini direncanakan ada delapan pesawat yang akan diselesaikan pemasangannya, pemasangan kedua di bulan April,” kata Juliandra Nurtjahjo, Dirut Citilink, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Juliandra mengatakan hampir 70 persen penumpang Citilink merupakan kalangan milenial yang memiliki karakter tidak lepas dari konektivitas internet.
Karena itu, Ia melihat peluang tersebut untuk memberikan pelayanan dengan menambah pengalaman baru kepada penumpang.
“Citilink bersama Mahata membuktikan kami mempunyai model bisnis yang baru yang bisa kita laksanakan,” katanya.
Hal itu terbukti dengan bertambahnya jumlah penumpang yang cukup signifikan sebelum dan sesudah dipasang wifi, yakni dari 87,0 persen pada periode Januari-Maret 2017 menjadi 90,8 persen selama periode sama tahun ini untuk rute-rute, di antaranya Jakarta-Batam, Jakarta-Denpasar, Jakarta-Balikpapan dan Jakarta-Medan.
“Hampir semua positif tanggapannya dengan bandwith tanpa terputus dengan keandalan 95,1 persen,” katanya.
Ke depannya, pelanggan dapat menikmati layanan "free inflight wifi" yang akan dipasang di seluruh armada Airbus A320 milik Citilink Indonesia yang terdiri dari 50 unit pesawat.
“Nanti bertahap April satu, Mei satu dan yang berat nanti 2020 harus menyelesaikan 50 pesawat, berharap GMF dan Mahata bisa melaksanakan dengan cepat sebulan bisa empat,” katanya.
Rute-rute pesawat yang akan dipasang wifi masih merupakan rute-rute utama, yakni Yogyakarta, Solo, Surabaya dan Makassar.
Seharusnya, Juliandra menyebutkan tahun ini pihaknya memasang wifi di 19 pesawat, namun karena penyesuaian jadwal dengan GMF hanya bisa diselesaikan delapan pesawat.
Dalam kesempatan sama, Direktur Operasi dan Teknik PT Mahata Aero Teknologi Adrian Herbowo mengatakan untuk pemasangan pertama terdapat gangguan awal (baby sickness) karena kondisi cuaca dan topografi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa di mana harus ada penyesuaian dengan satelit.
“Ada sedikit ‘hiccup’ jadi harus diatur dengan sarelit, transisi darinsatelit kenpesawat sangat terpengaruh hujan dan awan, tapi saat ini sudah bisa diatasi,” katanya.
Untuk pemasangan selanjutnya, Adrian menjamin tidak ada gangguan karena sudah dilakukan evaluasi sambungan konektivitas dari satelit ke pesawat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mahata Aero Teknologi Muhamad Fitriansyah menyebutkan investasi yang dikeluarkan untuk pemasangan wifi di maskapai Citilink sebesar 40 juta dolar AS.
Ke depannya, dia menyebutkan juga akan dipasang di pesawat Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Nam Air.
(AL)