Denpasar (Antara Bali) - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali Prof Dr Nyoman Suparta menilai, kebijakan penertiban lahan pertanian abadi menjadi solusi jangka panjang menjaga ketersediaan air bagi dunia pertanian.
"Perlu ketegasan pemerintah daerah dalam pemanfaatan lahan, khususnya di daerah hulu," kata Nyoman Suparta di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini di Bali tampaknya begitu mudah orang membangun vila atau perumahan di daerah hulu. Bagian hutan dan sawah pun tak jarang begitu cepat beralih fungsi.
"Akibatnya, penyerapan air di daerah hulu menjadi tidak optimal. Air menjadi terbuang begitu saja ke sungai dan laut," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan mempertegas kawasan yang khusus diperuntukkan sebagai daerah pertanian abadi dan tidak boleh dialihfungsikan, diyakini penyerapan air menjadi lebih baik. Sehingga di saat musim kemarau petani tidak terlalu dihadapkan pada bencana kekeringan yang parah.(**)