Gianyar (Antara Bali) - Sejumlah prebekel atau lurah di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, meminta kepada Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) untuk dapat mendampingi proses pemandian jenazah yang terkena penyakit mematikan itu.
"Saat jenazah korban HIV/AIDS dimandikan, kami minta petugas KPA dapat mendampinginya, karena banyak warga yang tak mau mendekat," kata Perbekel Desa Bona I Gusti Nyoman Gede Susila, saat penyuluhan protap pemandian jenazah yang meninggal dunia akibat HIV/AIDS di Kantor Camat Blahbatuh, Senin.
Ia menyebutkan, karena keawaman masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS, telah membuat mereka harus mengasingkan orang yang diduga terinfeksi virus mematikan itu.
Bahkan, pada saat orang itu meninggal dunia, mereka pun enggan untuk menjenguknya.
"Jangankan untuk memandikan jenazah, menjenguk saja tidak mereka lakukan, karena takut ketularan," ucap Susila.
Melihat itu, Susila minta KPA Gianyar untuk dapat melakukan pendampingan saat memandikan jenazah orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
KPA juga diminta gencar melakukan penyuluhan terkait bagaimana penyebaran virus itu, dan bagaimana cara memandikan jenazah dari kalangan ODHA.
Sekretaris KPA Gianyar, Dewa Oka Sedana, menyampaikan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pemulasaran jenazah ODHA.
Pertama, yakni orang yang akan terlibat memandikan jenazah harus dipastikan sehat dan tidak ada luka apapun di bagian kulitnya. "Bila perlu gunakan sarung tangan ketika memandikan," katanya.
Kedua, jenazah yang dinyatakan baru meninggal dunia didiamkan dulu selama kurang lebih empat jam sebelum dimandikan. Hal ini untuk memastikan semua sel dalam tubuhnya telah mati.
Ketiga, siapkan air yang dicampur dengan larutan natrium hipoklorida (pemutih pakaian) secukupnya dengan 10 liter air.
Keempat, tutuplah semua bagian luka jenazah jika ada, dengan plester atau bahan yang tidak tembus air.
Kemudian tutuplah lubang tubuh jenazah dengan kapas yang sudah dibasahi obat pemutih pakaian itu.
Terakhir, siapkan formalin empat persen secukupnya agar tubuh jenazah tidak mudah rusak.(*)