Badung, (Antaranews Bali) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Mohamad Nasir membuka kegiatan Forum Kelitbangan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, tahun 2019 di Puspem Badung, Mangupupura.
"Saya mengapresiasi langkah Bupati Badung yang telah melakukan inovasi dengan membentuk Badan Litbang. Dengan adanya Badan Litbang ini, Kabupaten Badung telah bertumbuh besar dengan berbasis dengan teknologi dan inovasi," ujar Mohamad Nasir, Kamis.
Ia mengatakan, teknologi dan inovasi dikembangkan melalui riset. Riset ada di Litbang. Litbang nantinya bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di wilayahnya.
Forum kelitbangan tersebut, digelar dengan tujuan membahas isu-isu aktual dan strategis yang pada tahun 2019 mengambil tema "Peran strategis lembaga litbang daerah dan ASN dalam era industri 4.0".
Pemilihan tema itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tengah gencarnya mempersiapkan seluruh komponen bangsa, agar paham, bergerak cepat, bahkan berlari untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti juga mendorong perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk membuat program studi yang dapat mendukung penyiapan tenaga kerja di bidang "startup".
"Banyak perguruan tinggi di Indonesia harus mengikuti perubahan jaman, sehingga para 'startup' ini memiliki sumber daya yang dihasilkan dari Indonesia itu sendiri," katanya.
Ia menjelaskan, program studi seperti artifisial inteligen, computer sistem, data sains, internet optik harus bisa dibuka di Indonesia sehingga tenaga kerja bisa diserap di sejumlah "startup" yang ada di indonesia.
"Sekarang sudah ada tetapi tidak memenuhi kebutuhan para 'startup'. Oleh karena itu perguruan tinggi dapat melakukan inovasi membuka program studi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang," katanya.
Sementara itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, pihaknya memiliki program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan langsung mendorong percepatan Badung menuju "Smart City".
"Langkah awal yang kami lakukan melalui pengembangan di bidang pendidikan, kesehatan, kependudukan dan investasi yang berbasis teknologi informasi. Didorong pula melalui pengembangan inovasi untuk mendorong kreatifitas di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat di Badung," katanya.
Ia menjelaskan, di sektor kesehatan, Pemkab Badung telah diterapkan sistem kominikasi badung sehat, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan cepat, baik melalui layanan ambulans desa, "home care" maupun untuk rujukan, layanan di puskesmas maupun layanan RSUD Mangusada yang berbasis layanan 24 jam.
Di perangkat daerah, inovasi layanan berbasis teknologi informasi juga telah dilakukan, terpusat di "Badung Command Center".
"Langkah tersebut kami lakukan secara komprehensif dan terencana, agar Badung siap serta mampu menghadapi kompetisi yang amat ketat pada era revolusi industri 4.0," kata Giri Prasta
Ia manambahkan, pihaknya juga telah menyikapi tantangan revolusi industri 4.0, melalui sejumlah program strategis seperti, pemberian laptop kepada siswa kelas 4 SD pada sekolah negeri se-badung tahun 2016, siswa kelas 5 SD tahun 2017, siswa kelas VII dan gurunya tahun 2018, bahkan juga kepada para pejabat eselon dan staf teknis pada seruruh perangkat daerah di badung.
"Selain itu kami telah melakukan pemasangan CCTV pada obyek wisata dan lokasi strategis, penyediaan fasilitas wifi gratis di seluruh banjar, pengembangan aplikasi e-kinerja, e-absensi, serta beragam layanan publik berbasis digital dalam kerangka mewujudkan 'Badung Smart City' dan 'Smart Society'.
Kunjungi Gedung Command Center Badung
Setelah membuka Forum Kelitbanganan Badung, Menristekdikti Mohamad Nasir melakukan kunjungan ke Gedung Command Center Badung di Dinas Komunikasi dan Informatika, Badung.
Dalam Kesempatan itu, Kepala Dinas Kominfo Badung, Wayan Weda Darmaja, memaparkan sejumlah inovasi layanan berbasis teknologi informasi yang telah diintegrasikan dan terpusat di Gedung Command Center.
“Data Center kami ini sudah dilengkapi dengan Teknologi Hyperconvergence, Sistem Precision Air Conditioners (PAC), Sistem Uninterruptible Power Supply (UPS), Sistem Monitoring, CCTV dan Sistem Pengamanan Akses," katanya.
Menurutnya, hal tersebut penting karena Command Center ini adalah pendukung Smart City Badung yang akan menjadi tempat untuk pengambilan keputusan, penyediaan informasi publik dan layanan pengaduan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Menristekdikti Mohamad Nasir memberikan selamat atas keberadaan Command Center di Badung. Menurutnya, Command Center Badung lebih maju dibandingkan yang dimiliki Kabupaten lainnya di Indonesia.
”Yang perlu saya dorong disini adalah perlunya kolaborasi dengan Kemenristek terkait penggunaan alat penguat sinyal karena dengan dipasangnya penguat sinyal ini jaringan di Command Center menjadi tidak terbatas, sehingga download dan upload menjadi lebih sempurna bahkan monitoring dilakukan di semua tempat dengan real time dimana jedanya akan bisa lebih kecil," ujarnya.
Menristekdikti Buka Forum Kelitbangan Badung
Jumat, 22 Februari 2019 11:05 WIB