Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan daerah setempat pada 2020 harus bisa terbebas dari virus rabies melalui sejumlah upaya pemberantasan dan pencegahan.
"Dengan anggaran dan tim yang sudah ada, kita prioritaskan daerah yang masih masuk kawasan terjangkit rabies, sehingga di tahun mendatang sudah benar-benar bebas," kata Koster saat menerima audiensi Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Wayan Mardiana dan sejumlah pakar rabies, di Denpasar, Rabu.
Demikian pula untuk daerah-daerah yang lain, lanjut Koster, juga harus diatensi agar tetap bebas dari rabies.
Dalam audensi yang juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya tersebut, Gubernur Koster menyatakan akan mendukung upaya program pemberantasan rabies tersebut, termasuk juga tindakan pencegahan dini seperti vaksinasi.
Di luar itu, Gubernur Koster juga mengusulkan untuk mengadakan kontes anjing kintamani serta penggalakan usaha penangkaran satwa terancam punah untuk menjaga keberadaan satwa endemik Bali tersebut.
"Penangkarannya kita perbanyak dan dilarang untuk dibawa keluar Bali. Ini penting untuk proses pelestarian di tanah aslinya dan kalau perlu kita akan buatkan aturan khusus untuk itu," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Wayan Mardiana mengatakan tim selama ini sudah bekerja dan memprioritaskan untuk mengatasi rabies di kawasan yang masih disebut zona merah rabies.
"Pencegahannya juga mencakup sosialisasi dan informasi terutama kepada pemilik anjing agar senantiasa menjaga kesehatan hewan peliharaannya sehingga dapat terhindar dari terjangkit rabies. Juga langkah-langkah pencegahan agar rabies tidak menyebar ke kawasan lain di luar zona merah tersebut," ucapnya.
Program tersebut selanjutnya juga diteruskan dengan pemerintah kabupaten/kota bahkan ke desa-desa sebagai ujung tombak.
Sedangkan "pakar" rabies Prof Ketut Pudja menyambut baik dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali agar kasus rabies di Bali bisa secepatnya dituntaskan dan mengembalikan nama Bali sebagai Provinsi Bebas Rabies.
"Tahun ini kami pun berusaha 'menggempur' rabies agar bisa tuntas di Provinsi Bali, jadi tidak perlu tunggu tahun 2020," ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyatakan pihaknya mendukung penuh penanggulangan rabies terutama dengan tindakan kesehatan jika terjadi gigitan anjing, serta penyediaan Vaksin Anti Rabies (VAR).
"Juga didukung dengan adanya 42 Rabies Center di seluruh Bali. Jika mampu terlaksana (tahun 2020 bebas rabies, red) tentu sangat baik dan kita dukung penuh," ujarnya.
Gubernur Koster targetkan 2020 Bali bebas rabies
Rabu, 2 Januari 2019 15:37 WIB