Denpasar (Antaranews Bali) - Kejuaraan Tenis Meja Asia Tenggara ke-11 yang diikuti tujuh negara diselenggaran di Gelanggang Olah Raga (GOR) Merpati Kota Denpasar, Bali, 14-18 Nopember 2018.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Komjen (Purn) Pol. Oegroseno disela pembukaan kejuaraan tersebut di Denpasar, Rabu malam, mengatakan dalam kejuaraan ini diikuti 55 atlet dari tujuh negara di Asia Tenggara.
"Nomor yang dipertandingan dalam kejuaraan tenis meja kali ini adalah nomor tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta nomor ganda campuran," ujarnya.
Ia mengatakan tim Indonesia dalam kejuaraan tersebut mengirimkan empat atlet, yakni dua putra dan dua putri. Atlet tersebut usianya dibawah 20 tahun. "Jadi atlet tim Indonesia dalam kejuaraan tersebut mengirimkandelapan orang, yakni masing-masing empat orang putra dan putri," ucapnya.
Di tanya atlet Indonesia yang berlaga dalam kejuaraan tersebut, Oegroseno mengatakan sebelum mengikuti pertandingan ini mereka sudah pernah mengikuti kejuaraan internasional terbuka, antara lain di Fhilipina dan Myanmar. "Temasuk juga kejuaraan di dalam negeri, seperti kejuaran tenis meja terbuka di Kota Semarang, serta kejuaraan yang diselenggaran oleh Universitas Terbuka," ujarnya.
Lebih lanjut Oegroseno mengatakan dalam kejuaraan tersebut, atlet Indonesia akan berjuang untuk menang dalam pertandingan ini. Karena atlet tersebut merupakan atlet masih berpotensi dan peluang besar di masa mendatang.
"Atlet-atlet Indonesia yang turun di kejuaraan ini merupakan atlet berpotensi untuk memenangkan pertandingan kejuaraan Asia Tenggara," katanya.